KYIV, KOMPAS.com - Meskipun serangan rudal dan pemadaman listrik telah menjadi kejadian biasa di ibu kota Ukraina, 190.000 anak sekolah Kyiv yang tersisa masih diharapkan untuk menghadiri kelas, baik online maupun secara langsung.
"Jika tidak ada cahaya, terkadang sulit untuk melihat saat Anda menulis," kata Yulia, 13 tahun, yang duduk di barisan depan pelajaran bahasa Inggris dengan belasan teman sekelasnya di pinggiran barat kota.
Dilansir dari Reuters, meskipun sekolahnya, seperti kebanyakan bangunan di ibu kota Ukraina yang diperangi, mengalami pemadaman listrik reguler yang disebabkan oleh rentetan rudal Rusia di jaringan listrik sejak Oktober, pejabat kota bersikeras bahwa siswa setidaknya dapat menyelesaikan semester saat ini, yang berakhir pada 23 Desember.
"Kami benar-benar harus bertahan selama tiga minggu ini," kata Oleksiy Kurpas, penasihat wakil kepala administrasi kota Kyiv, kepada Reuters di salah satu koridor sekolah era Soviet yang sejuk namun hangat.
Kurpas menyatakan harapan bahwa tahun ajaran akan berjalan sampai musim panas, tetapi situasi yang lebih luas suram.
Hampir setengah dari jaringan listrik Ukraina telah rusak dan Kyiv mengatakan mengharapkan serangan lebih lanjut.
Pejabat itu mengatakan bahwa sekitar 85 persen staf sekolah Kyiv sebelum perang tetap tinggal di kota, dibandingkan dengan 60 persen murid.
Baca juga: Ukraina Buka Layanan Hotline Bagi Tentara Rusia yang Ingin Menyerah
Siswa lain telah pindah ke daerah yang lebih aman atau di luar negeri.
Akibatnya, sekolah telah bekerja dalam mode hybrid baik secara langsung maupun online sejak awal tahun akademik.
Kelas online dihadiri oleh banyak siswa yang masih berada di Kyiv, karena masih ada kekurangan 35.000 tempat di tempat perlindungan bom sekolah di mana siswa dan staf harus berlindung selama sirene serangan udara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.