Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mauna Loa, Gunung Api Terbesar di Dunia Meletus di Hawaii

Kompas.com - 29/11/2022, 05:51 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KONA, KOMPAS.com - Gunung api aktif terbesar di dunia yaitu Mauna Loa meletus di Hawaii untuk kali pertama dalam hampir 40 tahun.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) pada Senin (28/11/2022) melaporkan, Mauna Loa memuntahkan lahar dan abu vulkanik. Petugas darurat langsung bersiaga.

Aliran lahar masih banyak tertahan di kaldera besar di puncaknya, tetapi letusan ini dapat mengancam penduduk setempat jika kondisinya berubah.

Baca juga: Rusia Waspada, Gunung Berapi Besar di Timur Jauh Siap Metus Kapan Pun

Laporan terbaru USGS adalah pada Senin (28/11/2022) pukul 9.45 GMT, 15 menit setelah letusan Mauna Loa di Taman Nasional Gunung Api Hawaii. 

USGS menambahkan, Mauna Loa sudah menunjukkan tanda-tanda meletus selama bertahun-tahun. Letusan yang sedang berlangsung kali ini terlihat dari Kona, kota di pantai barat pulau utama Hawaii yang jaraknya sekitar 72 kilometer dari gunung berapi tersebut.

"Lava masih keluar dari puncak & meluap dari kaldera," menurut situs web USGS, dikutip dari kantor berita AFP.

"Tidak ada ancaman terhadap daerah berpenduduk saat ini," tambahnya seraya mendesak warga daerah meningkatkan kewaspadaan.

"Jika lubang letusan berpindah ke luar dindingnya, aliran lava dapat bergerak cepat menuruni lereng," lanjut USGS.

Badan itu mengatakan, Observatorium Gunung Api Hawaii sedang berkonsultasi dengan personel manajemen darurat dan stafnya untuk melakukan pengintaian udara di atas Mauna Loa yang setinggi 4.168 meter sesegera mungkin.

Pihak berwenang Hawaii menyatakan, tidak ada perintah evakuasi tetapi kawasan puncak dan beberapa jalan di daerah itu ditutup, kemudian dua tempat perlindungan dibuka sebagai tindakan pencegahan.

Baca juga: Hidup dengan Makan Teman Sendiri, Kisah Korban Selamat Kecelakaan Pesawat di Gunung Andes 1972

Peringatan hujan abu dikeluarkan mengikuti arah angin dari Mauna Loa, dengan akumulasi abu tipis diperkirakan menuju kapal-kapal di perairan laut di sepanjang tenggara Big Island Hawaii.

Robin George Andrews yang merupakan ilmuwan dan ahli vulkanologi menerangkan, ada ancaman lebih besar jika magma keluar dari zona keretakan di sepanjang lereng gunung Mauna Loa.

Meskipun belum ada bukti sedang terjadi di Mauna Loa, "fakta bahwa itu adalah gunung berbahaya yang belum pernah meletus sejak 1984--jeda letusan terpanjang dalam catatan sejarahnya--adalah alasan kita semua harus mengawasinya," tulis Andrews di Twitter.

Sebagai gunung berapi terbesar di Bumi berdasarkan volume, Mauna Loa yang namanya berarti "Gunung Panjang", mencakup separuh Hawaii dan lebih besar dari gabungan pulau-pulau Hawaii lainnya.

Sisi bawah laut Mauna Loa memanjang berkilo-kilometer di bawah permukaan laut ke dasar laut. Puncaknya sekitar 17 kilometer dari dasarnya, menurut USGS.

Dari data USGS, Mauna Loa adalah salah satu dari enam gunung berapi aktif di kepulauan Hawaii. Gunung ini meletus 33 kali sejak 1843.

Letusan sebelumnya pada 1984 berlangsung selama 22 hari dan menghasilkan aliran lava sekitar tujuh kilometerdari Hilo, kota di timur laut yang dihuni sekitar 44.000 orang saat ini.

Baca juga: Gunung Home Reef di Tonga Meletus 8 Kali, Pelaut dan Pilot Diminta Waspada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com