Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Hukum Cambuk Lusinan Orang Afghanistan di Depan Umum Termasuk Tiga Wanita

Kompas.com - 24/11/2022, 20:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com - Dua belas orang, termasuk tiga wanita, dicambuk di depan ribuan penonton di sebuah stadion sepak bola di Afghanistan.

Kepada BBC, Pejabat Taliban mengklaim mereka bersalah atas "kejahatan moral" termasuk perzinahan, perampokan dan seks sesama jenis.

Ini adalah kali kedua dalam sebulan, kelompok garis keras itu melakukan hukuman cambukan di depan umum.

Baca juga: Taliban Mulai Terapkan Hukum Syariah Penuh di Afghanistan, Legalkan Eksekusi Publik hingga Amputasi Pencuri

Langkah itu menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya praktik garis keras yang terlihat pada pemerintahan Taliban sebelumnya pada 1990-an.

Dari tempat pencambukan terjadi, Juru Bicara Taliban untuk wilayah Logar di Afghanistan timur Omar Mansoor Mujahid mengatakan bahwa ketiga wanita itu dibebaskan setelah mereka dihukum.

Sementara beberapa pria, kata dia, setelah itu menjalani hukuman penjara namun tidak jelas berapa banyak jumlahnya.

Pria dan wanita masing-masing menerima antara 21 dan 39 cambukan. Jumlah maksimum yang dapat diterima seseorang adalah 39, kata pejabat Taliban lainnya sebagaimana dilansir BBC pada Rabu (23/11/2022).

Berdasarkan laporan sebelumnya, sembilan belas orang juga dihukum minggu lalu dalam pencambukan serupa di provinsi Takhar di Afghanistan utara.

Baca juga: Taliban Bunuh 6 Anggota ISIS, Gerebek Persembunyian Malam Hari

Hukuman cambuk di provinsi Logar terjadi seminggu setelah pemimpin tertinggi Taliban Hibatullah Akhundzada, memerintahkan hakim untuk menegakkan hukuman atas kejahatan tertentu sejalan dengan hukum Syariah.

Interpretasi hukum Islam ini bagi Taliban termasuk eksekusi publik, amputasi publik dan rajam, meskipun kejahatan yang tepat dan hukuman yang sesuai belum secara resmi ditetapkan oleh Taliban.

Perintah pemimpin tertinggi Taliban menjadi tanda terbaru bahwa kelompok itu mengambil sikap lebih keras terhadap hak dan kebebasan. Padahal mereka berjanji untuk memerintah dengan lebih moderat ketika mengambil alih kekuasaan tahun lalu.

Selama pemerintahan mereka dari 1996-2001, Taliban dikecam karena sering melakukan hukuman di depan umum, termasuk pencambukan dan eksekusi di stadion nasional di Kabul.

Pemerintah juga bersumpah tidak akan mengulangi penindasan brutal terhadap perempuan; tetapi sejak kelompok itu kembali berkuasa, kebebasan perempuan sangat dibatasi dan sejumlah perempuan dipukuli karena menuntut haknya.

Baca juga: Aktivis Perempuan Afghanistan: Hanya Tuhan yang Tahu Kekejaman Taliban yang Tak Dilaporkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com