Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang KTT G20: 5 Poin Utama Pertemuan Biden dan Xi Jinping di Bali

Kompas.com - 15/11/2022, 06:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NUSA DUA, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping untuk kali pertama bertemu langsung sejak Biden menjabat pada awal 2021.

Biden dan Xi Jinping bertemu di Bali pada Senin (14/11/2022), menjelang KTT G20 Indonesia yang digelar tanggal 15-16 November 2022.

Dikutip dari kantor berita AFP, berikut adalah lima poin utama dari pertemuan kedua pemimpin negara adidaya tersebut.

Baca juga: KTT G20: Presiden China Xi Jinping Tiba di Bali, Disambut Anak-anak Berkostum Daerah

1. Saling sapa

Sebagai pembuka, Biden dan Xi Jinping saling menyapa bahwa mereka sama-sama senang bisa bertemu secara langsung.

"Sejak Anda menjadi presiden, kami terus berkomunikasi melalui konferensi media, panggilan telepon, dan surat. Tetapi tidak ada yang benar-benar dapat menggantikan pertemuan tatap muka. Hari ini kami akhirnya mengadakan pertemuan tatap muka ini," kata Xi.

Senada dengan pemimpin Partai Komunis China itu, Biden juga mengungkapkan hal yang sama.

"Memang, hanya ada sedikit pengganti untuk diskusi tatap muka. Dan seperti yang Anda tahu, saya berkomitmen menjaga jalur komunikasi tetap terbuka antara Anda dan saya secara pribadi, begitu juga pemerintah kita secara keseluruhan," ujarnya.

2. Pembahasan nuklir Rusia di Ukraina

Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertemu dengan Presiden China Xi Jinping secara virtual di Roosevelt Room, Gedung Putih, Washington DC, Senin (15/11/2021).AP PHOTO/SUSAN WALSH Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertemu dengan Presiden China Xi Jinping secara virtual di Roosevelt Room, Gedung Putih, Washington DC, Senin (15/11/2021).
Saat Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022, spekulasi melonjak tentang dukungan politik, ekonomi, bahkan bantuan militer seperti apa yang akan diberikan China.

Jawabannya sejauh ini tidak banyak, dan tentu saja bukan yang kemungkinan diinginkan Putin.

Dalam pertemuan di Bali, Biden dan Xi Jinping sepakat bahwa satu hal yang tidak akan didapatkan Kremlin adalah dukungan penggunaan senjata nuklir oleh Putin.

"(Biden dan Xi) menekankan penentangan mereka terhadap penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir di Ukraina," kata AS dalam transkrip pembicaraan.

Baca juga: Berapa Besar Peluang Putin Pakai Senjata Nuklir Rusia di Ukraina?

3. Kembali ke kerja sama krisis iklim

Menjelang pembicaraan, Gedung Putih menyampaikan bahwa hanya ada sedikit hasil konkret yang diharapkan.

Salah satunya memulai kembali kerja sama antara Washington dan Beijing pada topik-topik non-kontroversial, mengacu pada besarnya sumber daya mereka dan sorotan dunia yang menjadikan AS dan China pemain kunci.

Ada beberapa keberhasilan dalam hal ini, seperti rencana menghidupkan kembali kerja sama dalam mengarahkan dunia memenuhi target pengurangan pemanasan global dari PBB.

China sebelumnya memutuskan hubungan ini, karena marah atas dukungan AS untuk pemerintahan demokratis di Taiwan.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com