Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Sekadar Rudal Hipersonik, Iran Mengaku Sudah Buat Rudal Balistik Hipersonik

Kompas.com - 10/11/2022, 19:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TEHERAN, KOMPAS.comIran mengaku bahwa pihaknya telah membuat rudal balistik hipersonik.

Media semi resmi Iran, Tasnim, mengutip pernyataan komandan dirgantara Garda Revolusi Iran Amir Ali Hajizadeh dalam pidatonya.

“Rudal ini memiliki kecepatan yang tinggi dan mampu bermanuver di dalam atau di luar atmosfer,” kata Hajizadeh dikutip Tasnim, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Sekutu Dekat Putin Kunjungi Teheran, Rapat Keamanan dengan Pejabat Iran

“(Rudal) itu akan menyasar sistem anti-rudal musuh dan merupakan lompatan besar di bidang rudal,” tutur Hajizadeh.

Sejauh ini, baru ada teknologi rudal balistik yang diketahui. Negara-negara yang dilaporkan telah mengembangkan rudal hipersonik sejauh ini contohnya AS, China, dan Rusia.

Belum diketahui bagaimana rudal balistik hipersonik dari Iran. Pasalnya, rudal balistik biasanya memiliki lintasan balistik yang terbang dalam ketinggian suborbital.

Sementara itu, rudal hipersonik meluncur lebih cepat dari lima kali kecepatan suara dan terbang dengan lintasan yang kompleks.

Baca juga: Iran Hukum Gantung Tahanan yang Sudah Tewas

Reuters melaporkan, sejauh ini belum ada laporan-laporan mengenai rudal balistik hipersonik yang telah diuji coba oleh Iran.

Di satu sisi, Iran telah mengembangkan industri persenjataan dalam negeri di tengah sanksi dan embargo dunia internasional.

Para analis militer barat menyampaikan, Iran terkadang melebih-lebihkan kemampuan persenjataannya.

Meski demikian, rudal balistik Iran tetaplah menjadi kekhawatiran AS.

Baca juga: Iran Akhirnya Mengaku Kirim Drone ke Rusia, Tapi...

Pada 2018, di bawah kepemimpinan Presiden AS Donald Trump, Washington secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir yang ditandatangani pada 2015 dengan Iran.

Pekan lalu, Iran menyampaikan bahwa pihaknya menguji coba roket suborbital Ghaem 100.

Ghaem 100 disebut mampu menempatkan satelit seberat 80 Kilogram (Kg) ke orbit 500 Kilometer (Km) dari permukaan bumi.

AS menyebut uji coba roket tersebut merukana aksi destabilisasi. Washington yakin, roket tersebut bisa dimanfaatkan untuk membawa hulu ledak nuklir.

Iran membantah pihaknya ingin mengembangkan senjata nuklir.

Baca juga: Ukraina Terkini: Iran Akhirnya Mengaku Pasok Drone ke Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com