ROMA, KOMPAS.com - Harta karun patung perunggu yang diawetkan selama ribuan tahun ditemukan dalam lumpur di kolam air panas jaringan pemandian yang dibangun oleh orang Etruria di Tuscany.
Sebanyak 24 patung yang sebagian terendam, diperkirakan berusia 2.300 tahun dan telah disebut sebagai penemuan paling signifikan dari jenisnya dalam 50 tahun.
Temuan itu termasuk patung ephebe tidur yang berbaring di sebelah Hygeia, dan dewi kesehatan dengan seekor ular melilit lengannya.
Baca juga: Tim Pemburu Harta Karun Nazi Temukan Koin Bertanda Swastika di Halaman Istana Polandia
Para arkeolog menemukan patung-patung itu selama penggalian di spa kuno di San Casciano dei Bagni, dekat Siena.
Situs kuno itu terletak dekat spa modern, yang berisi 42 mata air panas dan merupakan salah satu tujuan spa paling populer di Italia.
Pemandian itu, yang memiliki air mancur dan altar, diyakini telah dibangun oleh Etruria pada abad ketiga SM.
Selama periode Romawi, situs itu dibuat lebih mewah mengingat kaisar termasuk Augustus sering mengunjungi mata air untuk manfaat kesehatan dan terapeutik.
Di samping 24 patung perunggu, lima di antaranya setinggi hampir satu meter, para arkeolog menemukan ribuan koin serta prasasti Etruscan dan Latin. Pengunjung dikatakan telah melemparkan koin ke dalam bak mandi sebagai isyarat keberuntungan bagi kesehatan mereka.
Baca juga: Bongkar Lantai, Pasangan Ini Baru Sadar Ada Tumpukan Harta Karun Koin Emas di Bawah Rumahnya
Massimo Osanna, direktur jenderal museum di kementerian kebudayaan Italia, mengatakan relik tersebut adalah penemuan paling signifikan dari jenisnya.
Dia membandingkan itu dengan temuan dua patung perunggu Yunani ukuran penuh dari prajurit telanjang berjanggut, yang ditemukan di lepas pantai Calabria dekat Riace pada 1972.
“Ini tentu saja salah satu penemuan perunggu paling signifikan dalam sejarah Mediterania kuno,” kata Osanna kepada kantor berita Italia Ansa.
Proyek penggalian di San Casciano dei Bagni telah dipimpin oleh arkeolog Jacopo Tabolli sejak 2019.
Pada Agustus, beberapa artefak, termasuk patung kesuburan yang diduga digunakan sebagai persembahan kepada para dewa, ditemukan di situs tersebut.
Tabolli, seorang profesor di University for Foreigners of Siena, menggambarkan penemuan terbaru sebagai "benar-benar unik".
Peradaban Etruscan berkembang pesat di Italia, sebagian besar di wilayah tengah Tuscany dan Umbria, selama 500 tahun sebelum kedatangan Republik Romawi. Etruria memiliki pengaruh kuat pada tradisi budaya dan seni Romawi.
‘Exceptional’ trove of 24 #ancient #statues found immersed in Tuscan spa. Collection of bronzes dating back 2,300 years sheds light on transition between #Etruscans and #Romans https://t.co/ZD8ZSKz7QU #Italy pic.twitter.com/2nIlMERWru
— MIX (@mixdevil66) November 8, 2022
Baca juga: Tentara Kolombia Temukan Dua Kapal Lagi Dekat Kapal San Jose yang Penuh Harta Karun
Analisis awal menunjukan 24 patung tersebut diyakini dibuat oleh pengrajin lokal antara abad kedua dan pertama SM. Pembuatannya dilakukan bersama persembahan nazar yang tak terhitung jumlahnya yang juga ditemukan di situs tersebut.
Relik tersebut juga diyakini awalnya adalah milik keluarga elit Etruria dan Romawi, pemilik tanah, penguasa lokal dan kaisar Romawi.
Tabolli mengatakan kepada Ansa bahwa sumber air panas, yang kaya akan mineral termasuk kalsium dan magnesium, tetap aktif sampai abad kelima, sebelum situs kuno itu ditutup, tetapi tidak dihancurkan selama masa Kristen.
Kolam-kolam itu disegel dengan pilar-pilar batu yang berat sementara patung-patung dewa ditinggalkan di dalam air.
Harta karun itu ditemukan setelah para arkeolog membongkar penutupnya.
“Ini adalah ‘toko’ patung dari Italia kuno terbesar dan merupakan satu-satunya yang konteksnya dapat kita rekonstruksi sepenuhnya,” kata Tabolli.
Baca juga: Kapal San Jose yang Karam 300 Tahun Lalu Ditemukan dengan 200 Ton Harta Karun di Dalamnya
Menteri Kebudayaan Italia yang baru-baru ini ditunjuk, Gennaro Sangiuliano, mengatakan "penemuan luar biasa" menegaskan sekali lagi bahwa "Italia adalah negara yang penuh dengan harta karun yang besar dan unik".
Peninggalan tersebut merupakan bukti penting transisi antara periode Etruscan dan Romawi, dengan pemandian dianggap sebagai surga perdamaian.
“Bahkan dalam zaman sejarah di mana konflik paling mengerikan berkecamuk di luar, di dalam kolam ini dan di altar ini, dua dunia, Etruscan dan Romawi, tampaknya hidup berdampingan tanpa masalah,” kata Tabolli.
Penggalian di situs tersebut akan dilanjutkan musim semi berikutnya, sementara periode musim dingin akan digunakan untuk memulihkan dan melakukan studi lebih lanjut tentang relik.
Artefak itu akan ditempatkan di sebuah bangunan abad ke-16 yang baru-baru ini dibeli oleh kementerian kebudayaan di kota San Casciano, dekat Florence. Situs pemandian kuno juga akan dikembangkan menjadi taman arkeologi.