LOS ANGELES, KOMPAS.com - Pengusaha kontroversial Elon Musk bergabung dengan Twitter pada 2009 dan sekarang memiliki lebih dari 112 juta pengikut.
Akunnya mendapat pengikut terbanyak ketiga setelah mantan presiden Barack Obama dan penyanyi Kanada Justin Bieber.
Ternyata, dilansir dari The Hill, Musk yang baru saja membeli Twitter, telah lama memikirkan tentang pembelian platform sebelum kesepakatan 44 miliar dollar AS diselesaikan minggu lalu.
Baca juga: Komisaris HAM PBB Ingatkan Elon Musk Terkait Pemecatan Pegawai Twitter
Sebelumnya, Musk mengatakan tidak setuju dengan keputusan platform untuk melarang mantan presiden Donald Trump di Twitter karena menghasut kekerasan menjelang serangan 6 Januari 2021 di US Capitol.
“Saya berharap kritik terburuk saya tetap ada di Twitter, karena itulah arti kebebasan berbicara,” tweet Musk awal tahun ini.
Hal ini disampaikan sambil mengumumkan niatnya untuk membeli platform tersebut.
Sebagai CEO Tesla dan SpaceX, Musk menggunakan akun Twitter-nya untuk membuat pengumuman bisnis dan mempromosikan perusahaannya.
Dia tak hanya merenung tentang teknologi dan perdagangan, tetapi juga memposting lelucon tentang payudara wanita, juga pernah membandingkan perdana menteri Kanada dengan Hitler.
Baca juga: Twitter Digugat Usai Elon Musk PHK Massal Ribuan Pegawai
Dan, seperti yang bisa dilihat, Trump mampu membeli Twitter, dan bahkan memecat eksekutifnya.
"Bahayanya di sini adalah bahwa atas nama kebebasan berbicara, Musk akan memutar balik waktu dan membuat Twitter menjadi mesin kebencian, perpecahan, dan kesalahan informasi yang lebih kuat," kata Paul Barrett, peneliti disinformasi dan wakil direktur Pusat Bisnis dan Hak Asasi Manusia Universitas New York.
Hanya beberapa hari setelah membeli Twitter, Musk memposting tautan ke sebuah artikel teori konspirasi aneh tentang serangan terhadap suami Ketua AS Nancy Pelosi.
Artikel tersebut menunjukkan bahwa Paul Pelosi dan penyerangnya adalah sepasang kekasih, meskipun pihak berwenang mengatakan tersangka mengaku menargetkan Pelosi dan tidak mengenal suaminya.
Musk kemudian menghapus tweet tersebut tanpa penjelasan.
Baca juga: Biden Sebut Elon Musk Beli Platform Media Sosial yang Muntahkan Kebohongan
Musk telah lama menggunakan akun Twitter-nya untuk membalas kritik atau orang yang ditentangnya, seperti ketika dia menyerang seorang penyelam yang bekerja untuk menyelamatkan anak laki-laki yang terperangkap di sebuah gua di Thailand dengan menyebutnya "pedo", kependekan dari pedofil.
Penyelam itu sebelumnya mengejek proposal Musk untuk menggunakan kapal selam untuk menyelamatkan anak-anak itu.
Musk, yang memenangkan gugatan pencemaran nama baik yang diajukan oleh penyelam, kemudian mengatakan dia tidak pernah bermaksud menafsirkan "pedo" sebagai "pedofil."
Baca juga: Elon Musk PHK Massal Pegawai Twitter lewat E-mail
Tiga hari sebelum Elon Musk setuju untuk membeli Twitter, orang terkaya di dunia itu mencuit foto Bill Gates dan menggunakan istilah seksual yang kasar sambil membuat lelucon tentang perutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.