Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Sebut Elon Musk Beli Platform Media Sosial yang Muntahkan Kebohongan

Kompas.com - 05/11/2022, 17:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden AS Joe Biden mengatakan, Elon Musk telah membeli platform media sosial Twitter yang memuntahkan kebohongan di seluruh dunia.

Hal tersebut disampaikan Biden dalam sebuah kegiatan penggalangan dana pada Jumat (4/11/2022), sebagaimana dilansir Reuters.

“Dan sekarang apa yang kita semua khawatirkan: Elon Musk keluar dan membeli outfit yang mengirim - yang memuntahkan kebohongan di seluruh dunia,” kata Biden.

Baca juga: Elon Musk PHK Massal Pegawai Twitter lewat E-mail

“Tidak ada editor lagi di Amerika. Tidak ada editor. Bagaimana caranya kami berharap anak-anak dapat memahami apa yang dipertaruhkan?” sambung Biden.

Sebelumnya, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan bahwa Biden sudah menjelaskan perlunya mengurangi ujaran kebencian dan informasi yang salah.

“Keyakinan itu meluas ke Twitter, meluas ke Facebook dan platform media sosial lainnya di mana pengguna dapat menyebarkan informasi yang salah,” tutur Jean-Pierre.

Elon Musk resmi membeli Twitter pekan lalu. Pada Jumat, Twitter memecat banyak karyawannya.

Baca juga: Twitter Pecat Ribuan Karyawannya Hari Ini Pukul 23.00 WIB

Meski demikian, perusahaan mengatakan bahwa tim yang bertanggung jawab untuk mencegah penyebaran informasi yang salah hanya sedikit dikurangi jumlahnya.

Musk telah berjanji untuk memulihkan kebebasan berbicara sambil mencegah Twitter terjerembab ke dalam “neraka”.

Akan tetapi, para pengiklan besar menyatakan kekhawatiran tentang pembelian Twitter oleh Musk selama berbulan-bulan.

Baca juga: Separuh Pegawai Twitter Dipastikan Dipecat Elon Musk, Sekitar 3.700 Orang

Reuters melaporkan, Twitter memecat separuh dari jumlah karyawannya pada Jumat.

Sementara itu, Musk mengetwit bahwa pengurangan tenaga kerja merupakan satu-satunya cara karena perushaan merugi 4 juta dollar AS per hari.

“Setiap orang yang keluar ditawari 3 bulan pesangon, 50 persenlebih banyak dari yang diwajibkan secara hukum,” tulis Musk.

Baca juga: Ingin Akun Twitter Centang Biru? Elon Musk Berencana Tagih Rp 125.000 Per Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com