Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Mulai Rekrut Mantan Narapidana sebagai Pasukan Cadangan Rusia untuk Perang di Ukraina

Kompas.com - 05/11/2022, 14:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com - Terpidana pembunuh dan pengedar narkoba yang baru saja meninggalkan penjara di Rusia akan dilibatkan dalam wajib militer untuk berperang di Ukraina, sesuai perubahan undang-undang yang disetujui Presiden Vladimir Putin..

Dilansir BBC pada Sabtu (5/11/2022), pemimpin berusia 70 tahun itu mengubah undang-undang terkait pemanggilan pasukan cadangan, yang kini merekrut orang-orang yang dihukum karena kejahatan serius yang baru saja meninggalkan penjara.

Mantan narapidana yang dihukum karena kejahatan seks terhadap anak atau terorisme masih mendapat pengecualian menurut hukum.

Baca juga: Bertemu XI Jinping, Kanselir Jerman Minta China Tekan Rusia untuk Akhiri Perang

Tentara Rusia telah dituduh melakukan kejahatan selama invasi ke Ukraina.

Komisi Penyelidikan Internasional Independen tentang Ukraina, yang dibentuk oleh PBB, melaporkan pada September bahwa kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia termasuk eksekusi singkat terhadap warga sipil dan tindakan kekerasan berbasis gender seksual oleh beberapa tentara.

Ukraina sendiri mengatakan telah mengidentifikasi puluhan ribu kemungkinan kejahatan perang oleh pasukan Rusia.

Rusia membantah sengaja menyerang warga sipil, dan menuduh pasukan Ukraina menargetkan warga sipil di wilayah yang dikuasai separatis negara itu dengan artileri. Tuduhan yang dibantah Kyiv.

Komisi PBB mengatakan menemukan "dua contoh perlakuan buruk terhadap tentara Federasi Rusia oleh tentara Ukraina," tetapi jumlah tuduhan kejahatan perang terhadap Rusia "jelas jauh lebih besar."

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-254 Serangan Rusia ke Ukraina: Jokowi Sebut Putin Belum Pasti Datang KTT G20, Warga Kherson Disingkirkan

Baca juga: Pemimpin Grup Wagner Makin Berakar di Rusia, Kekuatannya Setara Menteri

Baca juga: Profil Grup Wagner, Tentara Bayaran Kejam yang Dikerahkan Rusia ke Ukraina

Pada September, muncul laporan bahwa kelompok tentara bayaran Grup Wagner merekrut tahanan untuk berperang di Ukraina dengan imbalan keringanan hukuman.

Hukum Rusia tidak mengizinkan pengurangan hukuman penjara dengan imbalan penugasan untuk tentara bayaran.

Tetapi video yang beredar sebelumnya memperlihatkan kepala Wagner Yevgeny Prigozhin, menjanjikan kepada para tahanan "tidak ada yang kembali ke balik jeruji," jika mereka “bekerja” bersama kelompoknya.

Pada Jumat (4/11/2022), Grup Wagner membuka kantor pusat resmi pertamanya di Rusia, di kota St Petersburg.

Presiden Putin mengumumkan bahwa sekitar 49.000 dari sekitar 300.000 tentara cadangan yang dipanggil sejak September telah dikerahkan ke unit-unit yang bertugas di Ukraina.

Dia mengatakan kepada sekelompok pria dan wanita muda dari gerakan yang dikendalikan Kremlin yang disebut Front Populer bahwa "sekitar 50.000" sukarelawan juga telah mendaftar.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Twitter Pecat Ribuan Karyawan | Rusia Peringatkan Inggris

Pakar militer di Barat dan Ukraina mengatakan keputusan Putin untuk memanggil pasukan cadangan menunjukkan bahwa pasukan Rusia gagal total di medan perang di Ukraina.

Ribuan pria Rusia yang menentang perang telah meninggalkan negara itu sejak panggilan itu diumumkan menurut laporan BBC.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, ribuan warga sipil dan kombatan terbunuh atau terluka, kota-kota besar telah hancur dalam pertempuran, dan hampir 7,8 juta warga Ukraina telah terdaftar sebagai pengungsi di Eropa, dengan 2,8 juta di antaranya berada di Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com