KOMPAS.com – Berita tentang keputusan Twitter memecat ribuan karyawannya, menutup kantor untuk sementara, dan mencegah akses dari para stafnya tak lama setelah Elon Musk membeli perusahaan media sosial itu memuncaki daftar Populer Global kali ini.
Di bawahnya, ada berita mengenai Rusia yang memperingatkan Inggris sudah masuk terlalu dalam di konflik Ukraina.
Berita internasional di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni memuat rangkuman perang Rusia-Ukraina hari ke-253.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Polemik Pilpres Brasil | Kekacauan Tolak Hasil Pilpres Brasil
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Jumat (4/11/2022) hingga Minggu (5/11/2022) pagi yang dapat Anda simak:
Pada Jumat (4/11/2022), Twitter akan mulai memecat karyawannya, menutup kantor untuk sementara, dan mencegah akses dari para stafnya.
Twitter akan mengirim pemberitahuan kepada para karyawannya apakah mereka akan tetap bekerja atau dipecat pada Jumat pukul 09.00 waktu Pasifik atau pukul 23.00 WIB.
Melalui pengumumannya di email, Twitter menyampaikan bahwa kantor akan ditutup sementara dan semua akses akan ditangguhkan untuk memastikan keamanan setiap karyawan serta sistem Twitter dan data pengguna.
Baca selengkapnya di sini
Duta Besar Rusia untuk Inggris mengeklaim Inggris berperan dalam serangan terhadap kapal perangnya.
Dia memperingatkan bahwa negara itu sudah terlalu dalam dalam perang Ukraina.
Dalam sebuah wawancara dengan Mark Austin, diplomat top Andrei Kelin mengeklaim dia memiliki bukti bahwa pasukan khusus Inggris terlibat dalam serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap armada Laut Hitam Rusia di Crimea.
Baca selengkapnya di sini
Serangan Rusia dilaporkan terjadi di sebagian besar wilayah Ukraina pada perang Rusia-Ukraian hari ke-253.
Penembakan besar-besaran di berbagai wilayah ini pun disebut merusak sejumlah infrastruktur.
Apa-apa yang terjadi dalam serangan Rusia ke Ukraina hari ke-253 dapat disimak di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Disneyland Shanghai Lockdown | Video Jembatan India Sebelum Runtuh