Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi, Centang Biru Twitter Mulai Berbayar

Kompas.com - 06/11/2022, 07:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Pada Sabtu (5/11/2022), Twitter memperbarui aplikasinya di App Store dan mulai menerapkan tagihan senilai 8 dollar AS (Rp 125.000) untuk tanda centang biru.

Dilansir dari Reuters, perubahan tersebut merupakan revisi besar pertama dari Twitter setelah resmi dimiliki oleh Elon Musk.

Perubahan itu terjadi selang sepekan setelah Musk mengambil alih Twitter dalam kesepakatan senilai 44 miliar dollar AS.

Baca juga: Twitter Digugat Usai Elon Musk PHK Massal Ribuan Pegawai

Musk, yang juga merupakan pemilik Tesla dan SpaceX, memecat setengah karyawan Twitter beberapa waktu lalu.

Dalam pembaruan untuk gawai Apple iOS, Twitter mengatakan mereka yang "mendaftar sekarang" seharga 7,99 dollar AS per bulan dapat menerima tanda centang biru di sebelah nama pengguna.

"Seperti selebriti, perusahaan, dan politisi yang sudah Anda ikuti,” tulis Twitter.

Sebelum Musk mengambil alih Twitter, tanda centang biru tidak dikenakan biaya dan mengartikan bahwa akun tersebut terverifikasi.

Baca juga: Elon Musk PHK Massal Pegawai Twitter lewat E-mail

Menurut pemberitahuan iOS, manfaat lain dalam pembaruan termasuk "setengah iklan", kemampuan untuk mengunggah video yang lebih panjang ke Twitter, dan peringkat prioritas untuk konten berkualitas.

Twitter dan Musk, melalui Tesla, tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Awal pekan ini, Musk menandai pembaruan dalam dorongannya untuk memonetisasi platform media sosial dan membuatnya kurang bergantung pada iklan.

Twitter saat ini gratis untuk sebagian besar pengguna.

Baca juga: Twitter Pecat Ribuan Karyawannya Hari Ini Pukul 23.00 WIB

Pembaruan Twitter mengatakan, layanan baru dengan verifikasi akan tersedia di Amerika Serikat (AS), Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Inggris.

“Segera setelah kami mengonfirmasi itu berfungsi dengan baik di negara-negara awal dan kami menyelesaikan pekerjaan terjemahan, itu akan diluncurkan di seluruh dunia,” kata Musk dalam twitnya pada Sabtu.

Musk menambahkan, Twitter akan segera menambahkan kemampuan untuk melampirkan teks panjang ke twit.

“Mengakhiri absurditas screenshot notepad. Diikuti oleh monetisasi kreator untuk semua bentuk konten,” ujar Musk dalam twitnya.

Baca juga: Twitter Dibeli Elon Musk, Akun Trump Berpeluang Kembali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com