Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Turis Lokal dan Asing Ditahan oleh Penduduk Asli Amazon di Peru

Kompas.com - 05/11/2022, 13:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

LIMA, KOMPAS.com - Penduduk asli Amazon di wilayah Peru menahan sekelompok turis lokal dan asing, sebagai protes atas kurangnya bantuan pemerintah akan adanya tumpahan minyak di daerah tersebut.

“(Kami ingin) meminta perhatian pemerintah dengan tindakan ini, Ada orang asing dan Peru, ada sekitar 70 orang,” Watson Trujillo, pemimpin komunitas Cuninico, mengatakan kepada radio RPP sebagaimana dilansir Guardian pada Jumat (4/11/2022).

Warga negara Inggris, Amerika Serikat (5) Perancis, Spanyol dan Swiss termasuk di antara turis yang ditahan. Mereka ditangkap saat melakukan perjalanan wisata dengan perahu sungai.

Baca juga: Saat Kulit Ikan Arapaima Asal Amazon Kini Jadi Tren Mode di New York...

Trujillo mengatakan kelompoknya mengambil "langkah radikal" dalam upaya menekan pemerintah untuk mengirim delegasi untuk menilai kerusakan lingkungan dari tumpahan 2.500 ton minyak mentah ke Sungai Cuninico pada 16 September.

Menurutnya, mereka yang ditahan akan dibiarkan bermalam di dalam kapal sambil menunggu solusi untuk situasi tersebut.

Trujillo mengatakan dia akan kembali ke kapal tersebut untuk mempertimbangkan apakah akan membebaskan mereka.

Seorang warga Inggris di kapal tersebut, Charlotte Wiltshire, mengirim pesan ke BBC untuk mengatakan kondisinya "mulai memburuk" karena mereka mulai kehabisan makanan dan air.

Dia pun menyerukan perlunya "intervensi" untuk menyelamatkan mereka, menambahkan bahwa ada orang hamil, orang tua dan orang sakit di antara mereka yang ditahan.

Pemerintah dan polisi tidak mengomentari insiden tersebut, yang terjadi di anak sungai Maranon.

Baca juga: Inilah Pohon Tertinggi di Hutan Amazon, Setara Gedung 25 Lantai dan Berusia 600 Tahun

Masyarakat adat telah memblokir transit semua kapal di sungai sebagai protes terhadap tumpahan minyak, yang disebabkan oleh pecahnya pipa minyak Norperuano.

Pada 27 September, pemerintah Peru mendeklarasikan keadaan darurat 90 hari di wilayah tersebut, yang merupakan rumah bagi komunitas Cuninico dan Urarinas dan di mana sekitar 2.500 penduduk asli tinggal.

Pipa Norperuano sepanjang 800 kilometer dimiliki oleh perusahaan milik negara, Petroperu. Infrastruktur ini dibangun empat dekade lalu untuk mengangkut minyak mentah dari wilayah Amazon ke Piura, di pantai.

Menurut Petroperu, tumpahan itu terjadi karena pipa sepanjang 21 sentimeter dipotong secara sengaja.

Baca juga: Misteri Manusia Lubang, Orang Terakhir dari Suku Asli Amazon yang Meninggal Sebatang Kara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Global
Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com