Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kulit Ikan Arapaima Asal Amazon Kini Jadi Tren Mode di New York...

Kompas.com - 05/11/2022, 08:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penulis: VOA Indonesia

NEW YORK, KOMPAS.com - Kulit ikan raksasa pirarucu atau arapamia yang banyak ditemukan di Sungai Amazon, Brasil, sekarang telah menjadi bagian dari industri mode di New York, Amerika Serikat (AS).

Kulit ikan yang indah dan tak biasa itu dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat tas, sepatu, dan berbagai aksesori busana lainnya.

Salah satu toko tas dan aksesori bergengsi yang memanfaatkan arapaima adalah Piper & Skye.

Baca juga: Inilah Pohon Tertinggi di Hutan Amazon, Setara Gedung 25 Lantai dan Berusia 600 Tahun

Kepala public relation (PR) Piper & Skye, Alison Moodie Collins, mengatakan pemanfaatan kulit ikan arapaima adalah bagian dari kepedulian perusahaannya terhadap lingkungan.

"Arapaima adalah salah satu bahan dasar produk-produk Piper & Skye. Ikan besar yang melimpah di Sungai Amazon ini telah dikonsumsi oleh masyarakat selama berabad-abad. Setelah dagingnya dikonsumsi, kulitnya biasanya dibuang sebagai limbah. Kami memutuskan untuk mengambil kulit yang dibuang itu dan membawanya kembali ke New York untuk membuat tas mewah dan cantik,” jelas dia, sebagaimana dikutip dari Associated Press (AP).

Piper & Skye memanfaatkan kulit ikan arapaima di antaranya untuk membuat tas bahu, tas pinggang, dompet, dan sepatu yang harganya bisa mencapai 850 dollar AS (sekitar Rp13 juta) per satuan.

Memproses 50.000 kulit dari ikan arapaima

Pekerja meregangkan kulit pirarucu hingga kering di pabrik penyamakan kulit Nova Kaeru di kotamadya Tres Rios, negara bagian Rio de Janeiro, Brasil, Selasa (11/10/2022). Ribuan mil jauhnya dari Amazon, menuruni jalan tanah berbukit di pinggiran dari Rio de Janeiro, Nova Kaeru akan memproses sekitar 50.000 kulit dari ikan pirarucu atau arapaima raksasa yang ditangkap secara legal tahun ini. AP/Silvia Izquierdo Pekerja meregangkan kulit pirarucu hingga kering di pabrik penyamakan kulit Nova Kaeru di kotamadya Tres Rios, negara bagian Rio de Janeiro, Brasil, Selasa (11/10/2022). Ribuan mil jauhnya dari Amazon, menuruni jalan tanah berbukit di pinggiran dari Rio de Janeiro, Nova Kaeru akan memproses sekitar 50.000 kulit dari ikan pirarucu atau arapaima raksasa yang ditangkap secara legal tahun ini.

Perusahaan penyamakan kulit Nova Kaeru adalah salah satu penyuplai kulit arapaima ke New York.

Terletak di pinggiran Rio de Janeiro, perusahaan itu memproses sekitar 50.000 kulit dari ikan itu yang ditangkap secara legal setiap tahunnya.

Baca juga: Misteri Manusia Lubang, Orang Terakhir dari Suku Asli Amazon yang Meninggal Sebatang Kara

Daniel Abruzzini, seorang staf humas Nova Kaeru, menceritakan betapa meningkatnya permintaan akan kulit pirarucu.

“Aksesori apa pun yang terbuat dari kulit tradisional juga dapat dibuat dengan kulit ikan. Kami menjual produk kami ke pasar internasional, pasar mode Eropa, pekan mode di seluruh dunia, ke merek-merek besar yang memproduksi jaket. Produksi kami juga masuk ke pasar Amerika," komentarnya.

Namun, tingginya permintaan menimbulkan kekhawatiran akan ekploitasi berlebihan ikan pirarucu.

Ikan yang dapat tumbuh hingga sepanjang tiga meter ini sempat menjadi spesies yang terancam punah karena penangkapannya yang berlebihan.

Berkat usaha para aktivis lingkungan dan pemerintah setempat, masalah itu kini telah teratasi.

Para nelayan kini hanya diizinkan menangkap sekitar 30 persen dari prakiraan populasi total ikan arapaima di Sungai Amazon.

Baca juga: Akhir Tragis “Manusia Lubang”, Pria Pribumi Terakhir Salah Satu Suku Asli Amazon

Dengan pembatasan itu, populasi pirarucu telah pulih sehingga memungkinkan diizinkannya penangkapan skala besar.

Kulit arapaima awalnya dimanfaatkan dalam skala cukup signifikan di Texas.

Kala itu, kulit ikan itu digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sepatu bot. Namun kemudian para pemerhati mode tertarik untuk memanfaatkan lebih jauh hingga menyebar ke kota-kota besar di AS, termasuk New York.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com