Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-246 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tuding Ukraina Mundur Negosiasi atas Perintah AS, Biden Disebut Tak Punya Niat Duduk dengan Putin di G20

Kompas.com - 28/10/2022, 06:26 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

11. IMF janji bantuan untuk Ukraina cukup untuk 2023

Kepala IMF Kristalina Georgieva pada Kamis, mengatakan janji keuangan untuk Ukraina oleh Amerika Serikat dan Eropa harus cukup untuk membawa Kyiv hingga 2023, dengan asumsi perang tidak meningkat.

"Ya, kami akan pergi ke 2023 dengan dukungan keuangan yang cukup untuk Ukraina ," kata Georgieva kepada AFP di sela-sela konferensi yang diselenggarakan oleh Komisi Eropa, badan eksekutif UE.

"Jadi ketika kita melihat ke tahun depan, jumlahnya signifikan, tetapi tidak keluar dari konteks apa yang telah dilakukan hingga sekarang," tambah dia, menggarisbawahi bahwa prospeknya tetap sangat tidak pasti.

12. Biden tidak punya niat untuk duduk dengan Putin di G20

Presiden Joe Biden "tidak berniat" untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bulan depan saat menghadiri KTT G20.

Hal itu dikatakan oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby pada Kamis.

"Dia tidak berniat untuk duduk bersama Vladimir Putin dan di situlah kita berada hari ini," kata Kirby.

Biden sebelumnya mengatakan dia tidak memiliki rencana untuk bertemu dengan Putin di KTT yang diadakan di Bali, Indonesia.

Belum ada konfirmasi apakah Putin akan hadir.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-237 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Putuskan Mobilisasi Parsial Berlanjut, Rusia Bikin 1.162 permukiman di Ukraina Tanpa Listrik

13. Rusia menyerukan penyelidikan PBB terhadap kegiatan biologi-militer AS di Ukraina

Rusia telah mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB untuk menuntut penyelidikan internasional atas "kegiatan biologi-militer" Amerika Serikat di Ukraina.

Hal itu diungkap oleh Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis.

Tak lama setelah itu, perwakilan Ukraina dan Amerika untuk PBB keduanya menolak tuduhan yang melibatkan Washington dalam pengembangan senjata biologis di Ukraina .

"Federasi Rusia tidak punya pilihan selain mengajukan keluhan kepada Ketua Dewan Keamanan PBB untuk meluncurkan penyelidikan internasional" ke dalam "kegiatan militer-biologis Amerika Serikat di Ukraina ," menurut pernyataan kementerian luar negeri Rusia. .

Kementerian mengatakan bahwa selama "operasi militer khusus (di Ukraina ) bukti dan materi yang menjelaskan sifat sebenarnya dari kegiatan militer-biologis AS di wilayah Ukraina diperoleh."

14. IAEA akan melakukan penyelidikan 'independen' atas tuduhan bom kotor Ukraina

Pengawas nuklir PBB minggu ini akan melakukan "verifikasi independen" atas tuduhan Rusia mengenai produksi yang disebut bom kotor di dua lokasi di Ukraina , katanya pada hari Kamis.

Rusia menuduh Ukraina bersiap untuk menggunakan senjata semacam itu terhadap pasukan Moskwa.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-236 Serangan Rusia ke Ukraina: Korban Rusia Salip AS di Perang Vietnam, Upaya Kyiv Gagal di 3 Wilayah

Tetapi, Ukraina menduga Rusia sendiri mungkin menggunakan bom kotor dalam serangan "bendera palsu".

Ukraina menuding Rusia mungkin sedang membenarkan penggunaan senjata nuklir konvensional oleh Moskwa karena Rusia berada dalam kemunduran di Ukraina timur dan selatan.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan, "inspektur IAEA akan melakukan verifikasi independen di lokasi-lokasi ini".

15. China ingin hubungan dengan Rusia yang lebih dalam tentang perang Ukraina

China ingin memperdalam hubungan dengan Rusia dan mendukungnya secara penuh. 

Hal itu diungkap Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Kamis.

China dan Rusia memiliki hubungan yang kacau selama Perang Dingin tetapi telah tumbuh lebih dekat dalam beberapa tahun terakhir ketika mereka bekerja untuk melawan Amerika Serikat.

China dengan gigih menghindari mengkritik Rusia karena menginvasi Ukraina dan malah menyalahkan Amerika Serikat dan NATO atas perang tersebut.

Beijing mengatakan Washington dan NATO mendorong Rusia ke sudut dengan ekspansi yang stabil dari aliansi militer transatlantik dan dengan mendukung dorongan Ukraina untuk menjadi demokrasi pro-Barat.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-235 Serangan Rusia ke Ukraina: Kamp Latihan Tentara Rusia Diserang | Moskwa Gagalkan Serangan Pasukan Kyiv

Pada Kamis, Wang Yi menegaskan kembali dukungan Beijing terhadap Rusia, meskipun ada kritik Barat atas perang tersebut.

"China juga akan dengan tegas mendukung pihak Rusia, di bawah kepemimpinan Presiden (Vladimir) Putin, untuk menyatukan dan memimpin rakyat Rusia untuk mengatasi kesulitan dan menghilangkan gangguan," kata Wang dalam panggilan telepon dengan rekannya Sergei Lavrov, menurut penyiar negara CCTV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com