Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Izinkan Tahanan Berhubungan Seks dengan Suami atau Istri di Penjara jika Berperilaku Baik

Kompas.com - 24/10/2022, 22:58 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

TARN TARAN, KOMPAS.com - Negara Bagian Punjab baru-baru ini menjadi negara bagian pertama di India yang mengizinkan para tahanan menerima kunjungan suami atau istri mereka di penjara. Seorang tersangka pembunuhan berusia 60 tahun adalah tahanan pertama yang menerima manfaat tersebut.

Gurjeet Singh, yang telah ditahan di Penjara Goindwal di Distrik Tarn Taran selama beberapa bulan terakhir, mengatakan kepada BBC bahwa dia "kesepian dan depresi" di penjara dan bahwa dia merasa "sangat lega ketika diizinkan untuk bertemu istri dan menghabiskan beberapa jam dengannya secara pribadi".

Pertemuan itu terjadi setelah otoritas lembaga pemasyarakatan di Punjab mengatakan tahanan yang menunjukkan perilaku baik akan diizinkan menerima kunjungan dari pasangan mereka selama dua jam setiap dua bulan.

Baca juga: Kisah Pria Nigeria Tipu Jutaan Rupiah dengan Menyamar Jadi Gadis Seksi Layani Obrolan Seks

Sejak itu, pihak berwenang mengatakan kepada BBC bahwa lebih dari 1.000 tahanan di negara bagian tersebut telah mengajukan permohonan untuk diizinkan menerima kunjungan semacam itu dan hampir setengahnya telah berlangsung.

Di beberapa negara bagian India seperti Rajasthan dan Maharashtra, tahanan yang menjaga perilaku baik di penjara diizinkan untuk tinggal di lembaga pemasyarakatan terbuka dengan keluarga mereka. Kemudian pengadilan di negara tersebut sering mengizinkan tahanan pergi untuk "membuat keturunan" atau untuk "mempertahankan hubungan perkawinan", kata pengacara Mahkamah Agung, Sunil Singh.

Akan tetapi, mayoritas dari setengah juta tahanan di India tidak bernasib sama. Mereka bisa ditahan selama bertahun-tahun tanpa bisa bertemu dengan pasangan masing-masing, tambah Sunil Singh.

Dengan mengizinkan para tahanan berperilaku baik untuk menerima kunjungan pasangan mereka, Punjab menjadi negara bagian India pertama yang mengizinkan pertemuan semacam itu di dalam penjara.

Kebijakan itu dimulai dengan tiga dari 25 penjara negara bagian pada 20 September, kemudian diperluas ke 17 penjara pada 3 Oktober. Para pejabat mengatakan tujuh penjara yang tersisa terlalu kecil untuk menyediakan fasilitas pertemuan pasangan suami/istri dan satu rumah tahanan lain untuk anak-anak.

Penjara yang berpartisipasi dalam kebijakan tersebut telah diminta untuk menyediakan kamar dengan tempat tidur dan kamar mandi untuk memberikan privasi bagi pasangan. Pemerintah negara bagian mengatakan pasangan yang sudah menikah diperbolehkan untuk berhubungan seks dan, di beberapa penjara, kondom juga disediakan.

Pejabat senior lembaga pemasyarakatan, Harpreet Sidhu, mengatakan kepada BBC bahwa kebijakan itu "ditempuh untuk menjaga tingkat stres narapidana tetap terkendali dan untuk memastikan mereka bisa masuk kembali ke masyarakat". Dia menambahkan "kunjungan suami-istri untuk hubungan seksual memenuhi kebutuhan biologis dasar".

Penjara Goindwal di Punjab menjadi penjara pertama di India yang memfasilitasi tahanan untuk menerima kunjungan suami atau istri mereka di dalam kamar penjara.BBC INDONESIA Penjara Goindwal di Punjab menjadi penjara pertama di India yang memfasilitasi tahanan untuk menerima kunjungan suami atau istri mereka di dalam kamar penjara.
Banyak negara, seperti Rusia, Jerman, Perancis, Belgia, Spanyol, Filipina, Kanada, Arab Saudi, dan Denmark, dan beberapa negara bagian di AS mengizinkan kunjungan suami-istri di penjara. Brasil dan Israel bahkan mengizinkan pasangan sesama jenis.

"Tetapi penjara di India tidak mengizinkan narapidana melakukan kontak fisik dengan pengunjung di lingkungan penjara," kata pengacara Amit Sahni.

Pada 2019, Sahni mengajukan petisi di Pengadilan Tinggi Delhi guna meminta kunjungan suami-istri menjadi hak dasar bagi tahanan karena itu "hak asasi manusia".

"Wajar jika pasangan ingin berpegangan tangan atau berpelukan saat bertemu, tetapi mereka harus menahan diri karena pertemuan itu berlangsung di hadapan petugas penjara."

Sahni menambahkan, "Menghukum seseorang yang telah melakukan kejahatan itu boleh, tetapi bagaimana dengan pasangan atau suami-istri mereka yang tidak bersalah? Mengapa hak mereka diambil?"

Baca juga: Libido Tinggi, Gairah Seks Mantan Raja Spanyol Juan Carlos Sempat Jadi Masalah Negara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com