Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Izinkan Tahanan Berhubungan Seks dengan Suami atau Istri di Penjara jika Berperilaku Baik

Kompas.com - 24/10/2022, 22:58 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Selagi petisinya diproses oleh Pengadilan Tinggi Delhi, berkali-kali tahanan dan pasangan mereka telah mengajukan permohonan ke pengadilan di India guna meminta pembebasan bersyarat demi "mempertahankan hubungan perkawinan" atau "prokreasi". Dalam banyak kasus, permohonan mereka telah dikabulkan.

Pada 2018, Pengadilan Tinggi Madras mengizinkan seorang narapidana berusia 40 tahun yang menjalani hukuman seumur hidup di Distrik Tirunelveli Tamil Nadu untuk mengunjungi rumahnya selama dua minggu untuk "tujuan prokreasi". Para hakim bahkan sampai mengatakan bahwa kunjungan suami-istri adalah "hak dan bukan keistimewaan".

Panelis hakim di Pengadilan Tinggi Madras menyarankan untuk membentuk sebuah komite untuk meninjau kemungkinan reformasi lembaga pemasyarakatan dengan menyebutkan laporan tentang "banyaknya kasus HIV/AIDS di penjara karena hubungan seksual antara sesama jenis kelamin."

Lantas pada 2014, Hakim Surya Kant dari Pengadilan Tinggi Punjab dan Pengadilan Tinggi Haryana mengizinkan kunjungan suami-istri dan inseminasi buatan untuk narapidana.

Hakim Kant, yang sekarang menjadi hakim Mahkamah Agung, mengatakan dalam putusannya bahwa hak untuk berkembang biak adalah hak dasar bagi narapidana Namun, dia menambahkan bahwa negara dapat mengaturnya "dan menolak hak tersebut untuk golongan narapidana tertentu".

Kebijakan Negara Bagian Punjab menyebut prioritas harus diberikan kepada mereka yang telah lama tinggal di penjara tanpa pembebasan bersyarat.

Kebijakan itu juga menentukan kategori tahanan yang tidak diperbolehkan menerima kunjungan suami-istri, antara lain:

  • Tahanan, gangster, dan teroris berisiko tinggi
  • Mereka yang dipenjara karena pelecehan anak, kejahatan seksual atau kekerasan dalam rumah tangga
  • Narapidana yang menderita penyakit menular seperti TBC, HIV atau penyakit menular seksual kecuali dinyatakan sembuh oleh dokter lapas
  • Mereka yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik selama tiga bulan terakhir
  • Mereka yang belum menunjukkan perilaku dan disiplin yang baik, sebagaimana ditentukan oleh pengawas

Di Penjara Goindwal dengan keamanan tinggi di Distrik Tarn Taran, dekat perbatasan Pakistan, Inspektur Lalit Kohli, yang menyetujui permintaan kunjungan suami-istri, mengatakan bahwa begitu pasangan berada di dalam, pintu dikunci dari luar mengikuti aturan yang mengamanatkan bahwa semua jendela dan titik keluar lainnya diblokir dan diamankan.

"Pasangan diizinkan berada di kamar hingga dua jam, tetapi kami biasanya melihat bahwa sebagian besar menghabiskan waktu sekitar satu jam. Jika mereka membutuhkan bantuan, mereka dapat membunyikan bel untuk memanggil penjaga," kata Kohli.

Sejauh ini, menurutnya, kebijakan tersebut sangat populer di antara para tahanan.

Baca juga: Jatuh dari Balkon Saat Berhubungan Seks, Wanita Ini Mendarat di Atap Mobil

Joga Singh (37), seorang pria yang dituduh melakukan penggelapan, mengatakan bahwa dia "sedih secara emosional" karena tidak dapat melihat keluarganya selama berbulan-bulan. Pada awalnya dia agak enggan untuk meminta istrinya berkunjung karena dia khawatir dengan cara staf penjara akan memperlakukan istrinya.

"Tapi pertemuan kami berjalan dengan baik dan membuat saya bahagia," katanya.

Tidak semua kalangan menyambut baik kebijakan tersebut. Ada yang mengatakan penjara dimaksudkan untuk menghukum tahanan dan kunjungan suami-istri justru menyakiti korban dan keluarga korban.

Charan Kaur, ibu Sidhu Moosewala yang dibunuh, baru-baru ini menuduh pemerintah Negara Bagian Punjab menyiapkan "tempat tidur" di dalam sel dan "menyediakan terlalu banyak fasilitas untuk gangster di penjara" setelah salah satu dari 18 pria yang dituduh membunuh putranya melarikan diri dari tahanan polisi.

Pejabat penjara menyangkal tuduhan itu--mereka mengatakan orang-orang yang ditangkap terkait pembunuhan Moosewala tidak memenuhi syarat untuk menerima kunjungan suami-istri karena mereka adalah gangster.

Pengacara Amit Sahni mengatakan kunjungan suami-istri seharunya diperluas ke semua penjara di India dan itu akan menjadi langkah besar dalam mereformasi para tahanan.

"Tujuan keadilan bukan hanya untuk menghukum narapidana, tetapi juga untuk mereformasi mereka, sehingga begitu mereka keluar, mereka dapat kembali ke masyarakat."

Baca juga: Ada yang Berhubungan Seks saat Rapat Zoom, Peserta Konferensi Guru Berteriak

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com