Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jimmy Cherizier, Pemimpin Geng Terbesar Haiti, Dikenakan Sanksi oleh PBB

Kompas.com - 22/10/2022, 08:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menyetujui "rezim sanksi" untuk menghukum geng kriminal di Haiti dan menyerukan embargo senjata terhadap aktor non-negara karena krisis keamanan, ekonomi dan kesehatan semakin dalam di negara Karibia.

DK PBB pada Jumat (21/10/2022) dengan suara bulat mengeluarkan resolusi yang diusulkan oleh Amerika Serikat (as) dan Meksiko yang memberikan sanksi kepada pemimpin geng utama Haiti, Jimmy Cherizier, juga dikenal sebagai "Barbekyu".

Sanksi tersebut termasuk pembekuan aset dan larangan bepergian.

Baca juga: AS dan Kanada Kirim Kendaraan Lapis Baja ke Haiti untuk Melawan Geng Kriminal

"Jimmy Cherizier (AKA 'Barbeque') telah terlibat dalam tindakan yang mengancam perdamaian, keamanan, dan stabilitas Haiti dan telah merencanakan, mengarahkan, atau melakukan tindakan yang merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang serius," bunyi resolusi tersebut.

Cherizier adalah satu-satunya target yang disebutkan dalam resolusi, namun tindakan tersebut bisa menjadi landasan untuk sanksi lebih lanjut ke depan.

“Resolusi ini merupakan jawaban awal atas seruan bantuan dari rakyat Haiti,” kata perwakilan AS di PBB, Linda Thomas-Greenfield, kepada Dewan Keamanan sebagaimana dilansir Al Jazeera.

“Mereka ingin kita mengambil tindakan terhadap pelaku kriminal, termasuk geng dan pemodal mereka, yang telah merusak stabilitas dan memperluas kemiskinan di masyarakat mereka yang dinamis.”

Baca juga: Krisis Haiti: Protes Anti Pemerintah Memanas, Bentrokan dan Penjarahan Merebak di Kota-kota

Cherizier, seorang mantan perwira Polisi Nasional Haiti (HNP), sekarang memimpin aliansi geng "Keluarga dan Sekutu G9".

Dia dituduh melakukan berbagai pelanggaran, termasuk pembunuhan warga sipil, bahkan sejak hari-harinya bersama pasukan keamanan negara itu.

Resolusi PBB mengatakan "konfederasi geng" Haiti memainkan peran utama dalam blokade yang sedang berlangsung di terminal bahan bakar utama Ibu Kota Port-au-Prince.

Pengiriman pasukan asing

Thomas-Greenfield juga mengatakan Washington bermaksud mengajukan resolusi lain untuk mengirim angkatan bersenjata asing non-PBB ke Haiti, untuk membantu menjaga keamanan dan memungkinkan aliran bantuan kemanusiaan yang "sangat dibutuhkan".

“Sekarang dewan ini telah mengambil tindakan yang jelas dan tegas untuk mengirim sinyal kuat kepada geng Haiti dan mereka yang mendanainya melalui penargetan sanksi baru, kita harus membangun upaya ini untuk mengatasi tantangan langsung lainnya,” katanya.

Baca juga: Kekerasan Geng Lumpuhkan Haiti, Pemerintah Minta Pasukan Keamanan Asing Turun Tangan

Resolusi itu muncul saat Haiti menghadapi wabah kolera yang semakin memburuk karena pergolakan politik dan ekonomi yang terus berlanjut.

Langkah itu memperjelas keprihatinan atas “krisis politik, kelembagaan, ekonomi, keamanan, hak asasi manusia, kemanusiaan dan keamanan pangan yang berkepanjangan dan memburuk di Haiti” dan menegaskan kembali “komitmen masyarakat internasional untuk terus mendukung” negara tersebut.

Haiti, yang menghadapi ketidakstabilan politik selama bertahun-tahun, berada di tengah krisis yang semakin dalam karena geng-geng kuat baru-baru ini menguasai terminal bensin Varreux di Port-au-Prince.

Halaman:

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com