KYIV, KOMPAS.com - Memasuki hari ke-240 invasi Rusia ke Ukraina, dilaporkan bahwa enam orang terluka pada Jumat (21/10/2022) pagi dalam serangan pasukan Vladimir Putin di "sebuah objek infrastruktur industri" di kota Kharkiv, menurut sebuah pos Telegram oleh Gubernur Regional, Oleh Synyehubov.
Serangkaian ledakan juga telah dilaporkan di kota Zaporizhzhia di tenggara Ukraina, dan tidak ada korban yang dilaporkan setelah serangan di pantai komunitas Kutsurub di wilayah Mykolaiv.
Baca juga: Ukraina Terkini: Serentetan Ledakan Guncang Kharkiv dan Zaporizhzhia
Sementara itu, pihak berwenang yang ditempatkan di Moskwa di wilayah Kherson selatan yang diduduki Ukraina mengatakan pada Jumat (21/10/2022) bahwa angkatan bersenjata Ukraina menewaskan empat orang ketika mereka menembaki Jembatan Antonivskiy di atas Sungai Dnipro.
Pihak berwenang di Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri, salah satu daerah pendudukan Ukraina yang diklaim Rusia telah dicaplok, melaporkan bahwa seorang pria tewas di distrik Kirovsky di Donetsk oleh penembakan dari angkatan bersenjata Ukraina.
Kementerian Pertahanan Inggris mengklaim Rusia mengatur kampanye pengalih perhatian, dengan mengumumkan bahwa 70.000 tentara Belarusia akan terlibat dalam kelompok pasukan Rusia-Belarusia yang baru.
Menurut intelijen Inggris. Rusia dinilai tidak mungkin benar-benar mengerahkan sejumlah besar pasukan tambahan ke Belarus. Pengumuman itu disebut sebagai upaya meyakinkan Ukraina untuk mengalihkan pasukan berjaga di perbatasan utara.
Rusia mengklaim telah menghancurkan sebuah depot dengan peralatan militer buatan asing Ukraina di wilayah Kherson. Guardian yang melaporkan kabar ini tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia berencana menghancurkan bendungan pembangkit listrik tenaga air di wilayah Kherson timur, tempat tentara Ukraina terus bergerak maju dan pihak berwenang yang ditempatkan di Moskwa telah memulai apa yang mereka sebut 'evakuasi' warga sipil.
Kamis (20/10/2022) malam Zelensky menuduh Moskwa menanam ranjau di sebuah bendungan di wilayah yang diduduki Rusia. Itu bisa mengancam jaringan kanal sepanjang 400 kilometer buatan Soviet tersebut.
Mengutip kantor berita milik negara RIA, Reuters melaporkan bahwa Kirill Stremousov membantah tuduhan dari presiden Ukraina bahwa Rusia berencana meledakkan Kakhovska HPP dan bahwa klaim bahwa mereka telah mulai menanam ranjau di bendungan itu "palsu".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.