KOMPAS.com – Berita yang memuat penjelasan mengapa negara Singapura membudidayakan nyamuk sejak 2016 memuncaki daftar Populer Global kali ini.
Di bawahnya, ada berita tentang mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad memutuskan untuk kembali mengikuti Pemulu Malaysia sebagai calon anggota legislatife (caleg) dari dapil Langkawi.
Berita internasional di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni memuat ancaman Uni Eropa kepada Presiden Rusia Vladimir Putin jika sampai senjata nuklir di Ukraina.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Beli 4 Rumah dari Salah Transfer Kripto | Gelombang Baru Covid-19 Eropa
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Jumat (14/10/2022) hingga Sabtu (15/10/2022) pagi yang dapat Anda simak:
Nyamuk bisa jadi termasuk salah satu hewan yang paling berbahaya di dunia.
Nyamuk dapat memasukkan virus ke dalam tubuh manusia yang bisa menimbulkan penyakit mematikan.
Di Singapura, nyamuk bahkan dilaporkan telah membunuh lebih dari 10.000 orang.
Lantas, mengapa Singapura membudidayakan nyamuk dari 2016?
Temukan jawabannya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Latihan Nuklir 14 Aggota NATO, Insiden dalam Program Luar Angkasa Jepang
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memutuskan untuk kembali mengikuti pemilihan umum (pemilu) Malaysia sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari dapil Langkawi.
Politikus berjuluk Dr M tersebut mengumumkan keputusannya untuk kembali nyaleg dalam konferensi pers pada Rabu (12/10/2022).
Namun, Mahathir tidak memerinci apakah dia akan kembali menjadi Perdana Menteri Malaysia jika aliansi politiknya menang dalam pemilu Malaysia yang sedianya digelar bulan depan.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Kronologi WNI Diberondong 100 Peluru | Pestisida di Bumbu Cabai Mie Sedaap
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Kamis (13/10/2022) memperingatkan, tentara Rusia akan dimusnahkan oleh militer Barat jika Presiden Vladimir Putin menggunakan senjata nuklir untuk melawan Ukraina.
"Putin bilang dia tidak menggertak. Yah, dia tidak menggertak, dan harus jelas bahwa orang-orang yang mendukung Ukraina dan Uni Eropa dan Negara-negara Anggota, dan Amerika Serikat dan NATO juga tidak menggertak," kata Borrell dalam pembukaan Akademi Diplomatik di Belgia.