Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER GLOBAL] Alasan Singapura Budi Daya Nyamuk | Mahathir Mohammad Nyaleg

KOMPAS.com – Berita yang memuat penjelasan mengapa negara Singapura membudidayakan nyamuk sejak 2016 memuncaki daftar Populer Global kali ini.

Di bawahnya, ada berita tentang mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad memutuskan untuk kembali mengikuti Pemulu Malaysia sebagai calon anggota legislatife (caleg) dari dapil Langkawi.

Berita internasional di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni memuat ancaman Uni Eropa kepada Presiden Rusia Vladimir Putin jika sampai senjata nuklir di Ukraina.

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Jumat (14/10/2022) hingga Sabtu (15/10/2022) pagi yang dapat Anda simak:

1. Mengapa Negara Singapura Budi Daya Nyamuk?

Nyamuk bisa jadi termasuk salah satu hewan yang paling berbahaya di dunia.

Nyamuk dapat memasukkan virus ke dalam tubuh manusia yang bisa menimbulkan penyakit mematikan.

Di Singapura, nyamuk bahkan dilaporkan telah membunuh lebih dari 10.000 orang.

Lantas, mengapa Singapura membudidayakan nyamuk dari 2016?

Temukan jawabannya di sini

2. Mahathir Mohammad Jadi Caleg di Usia 97 Tahun: Selamatkan Negara dari Pemerintahan UMNO

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memutuskan untuk kembali mengikuti pemilihan umum (pemilu) Malaysia sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari dapil Langkawi.

Politikus berjuluk Dr M tersebut mengumumkan keputusannya untuk kembali nyaleg dalam konferensi pers pada Rabu (12/10/2022).

Namun, Mahathir tidak memerinci apakah dia akan kembali menjadi Perdana Menteri Malaysia jika aliansi politiknya menang dalam pemilu Malaysia yang sedianya digelar bulan depan.

Baca selengkapnya di sini

3. Uni Eropa Ancam Musnahkan Tentara Rusia jika Putin Pakai Nuklir di Ukraina

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Kamis (13/10/2022) memperingatkan, tentara Rusia akan dimusnahkan oleh militer Barat jika Presiden Vladimir Putin menggunakan senjata nuklir untuk melawan Ukraina.

"Putin bilang dia tidak menggertak. Yah, dia tidak menggertak, dan harus jelas bahwa orang-orang yang mendukung Ukraina dan Uni Eropa dan Negara-negara Anggota, dan Amerika Serikat dan NATO juga tidak menggertak," kata Borrell dalam pembukaan Akademi Diplomatik di Belgia.

"Setiap serangan nuklir terhadap Ukraina akan menciptakan jawaban, bukan jawaban nuklir, tetapi jawaban yang sangat kuat dari pihak militer sehingga tentara Rusia akan dimusnahkan," lanjutnya.

Baca selengkapnya di sini

4. Kalau Rusia Serang Ukraina dengan Nuklir, Apa yang Akan Barat Lakukan?

Spekulasi tentang apakah Vladimir Putin akan menggunakan senjata nuklir atau tidak sudah tersebar luas.

Terhambatnya invasi Rusia dan serangan Ukraina di Jembatan Kerch berujung meningkatnya kekhawatiran Putin dapat mengeskalasi dari senjata konvensional menjadi serangan nuklir taktis.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pekan lalu mengatakan, dunia kini paling dekat dengan "Armageddon" sejak Krisis Rudal Kuba, setelah lebih banyak ancaman dari Kremlin.

Baca selengkapnya di sini

5. Pengakuan Wartawan Rusia: Pembantaian Bucha Jadi Titik Balik

Ekaterina Fomina menjalani seluruh hidupnya di Moskwa. Dan meskipun sang jurnalis investigasi itu pernah belajar selama satu tahun di luar negeri, meninggalkan Rusia bukanlah bagian dari rencananya.

Namun, ketika Moskwa menginvasi Ukraina, tekanan pada Fomina dan media tempat ia bekerja, iStories, semakin meningkat.

IStories, yang terdaftar di luar Rusia, ditetapkan sebagai agen asing pada 2021. Tetapi pada Maret, dia dan timnya mengetahui bahwa hanya beberapa hari sebelum perang, pihak berwenang Rusia juga telah menyatakan bahwa media mereka sebagai organisasi yang tidak diinginkan.

Baca selengkapnya di sini

https://www.kompas.com/global/read/2022/10/15/053231670/populer-global-alasan-singapura-budi-daya-nyamuk-mahathir-mohammad-nyaleg

Terkini Lainnya

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke