Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibrahim Traore, Pemimpin Kudeta Burkina Faso, Resmi Diangkat Jadi Presiden

Kompas.com - 06/10/2022, 10:11 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

OUAGADOUGOU, KOMPAS.com - Kapten Ibrahim Traore diangkat sebagai presiden Burkina Faso pada Rabu (5/10/2022) menurut sebuah pernyataan resmi, setelah kudeta kedua dalam waktu kurang dari sembilan bulan di negara Afrika Barat itu.

“Negara Sahel” yang miskin itu terjerumus dalam kekacauan baru pada akhir pekan, ketika Letnan Kolonel Paul-Henri Sandaogo Damiba - yang telah merebut kekuasaan pada Januari - digulingkan oleh saingannya yang baru muncul Traore, memimpin faksi perwira junior yang tidak puas.

Itu adalah kudeta terbaru di wilayah Sahel yang sebagian besar, seperti Burkina Faso, sedang memerangi pemberontakan kelompok ekstremis yang terus berkembang.

Baca juga: Pasca-kudeta di Burkina Faso, Peran Tentara Bayaran Rusia di Wilayah Sahel Jadi Sorotan

Traore telah ditunjuk sebagai "Kepala Negara, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata", menurut pernyataan resmi yang dibacakan di televisi nasional oleh juru bicara junta yang berkuasa Kapten Kiswendsida Farouk Azaria Sorgho sebagaimana dilansir AFP.

Pernyataan itu mengatakan bahwa Traore sekarang akan menjadi "penjamin kemerdekaan nasional, integritas teritorial ... dan kelangsungan negara."

Ada pun pendahulunya, Damiba, melarikan diri ke Togo setelah kebuntuan dua hari, yang coba dijinakkan oleh para pemimpin agama dan masyarakat.

Dalam tujuh tahun terakhir, Burkina Faso tengah berjuang menghadapi kampanye kelompok ekstremis yang telah merenggut ribuan nyawa, memaksa hampir dua juta orang meninggalkan rumah mereka dan meninggalkan lebih dari sepertiga negara di luar kendali pemerintah.

Baca juga: Presiden Burkina Faso Mundur Setelah Kudeta

Kemarahan selanjutnya membengkak dalam angkatan bersenjata negara itu, sehingga mendorong Damiba melancarkan kudeta terhadap presiden terpilih pada Januari.

Damiba kemudian mengangkat dirinya sebagai kepala negara transisi, dan bersumpah untuk menjadikan keamanan sebagai prioritas utama negara itu.

Namun, setelah jeda singkat, serangan-serangan kelompok ekstremis muncul kembali, dan merenggut ratusan nyawa.

Pendukung Kapten Ibrahim Traore bersorak dengan bendera Rusia di jalan-jalan Ouagadougou, Burkina Faso, Minggu, 2 Oktober 2022. AP PHOTO/KILAYE BATIONO Pendukung Kapten Ibrahim Traore bersorak dengan bendera Rusia di jalan-jalan Ouagadougou, Burkina Faso, Minggu, 2 Oktober 2022.

Ketegangan

Delegasi dari Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) menyelesaikan misi pencarian fakta pada Selasa (4/10/2022) dan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin agama, adat, dan Traore sendiri.

Traore mengatakan, kunjungan ECOWAS adalah untuk "melakukan kontak dengan otoritas transisi baru" sebagai bagian dari dukungan yang diperoleh Burkina Faso dari wilayah tersebut.

Spekulasi telah meningkat bahwa pemimpin baru Burkina Faso ini mungkin mengikuti rezim rapuh berbahasa Perancis lainnya di Afrika, yakni menjalin hubungan dekat dengan Moskwa dengan mengorbankan Perancis, bekas kekuatan kolonial, dan sekutu tradisional di kawasan itu.

Baca juga: Tentara Gulingkan Junta Militer di Burkina Faso, Kudeta Kedua Tahun Ini

Pengambilalihan dramatis itu bertepatan dengan protes anti-Perancis yang keras dan kemunculan tiba-tiba bendera Rusia di antara para demonstran.

Di jalan-jalan, demonstran menyuarakan slogan-slogan termasuk "Perancis pergi", "Tidak untuk campur tangan ECOWAS", dan "Hidup kerja sama Rusia-Burkina".

Amerika Serikat telah memperingatkan junta tentang risiko bersekutu dengan Rusia, dengan mengatakan mereka mengutuk "setiap upaya untuk memperburuk situasi saat ini di Burkina Faso".

"Kami sangat mendorong pemerintah transisi baru untuk mematuhi batas waktu yang disepakati untuk kembali ke pemerintahan yang dipilih secara demokratis dan dipimpin sipil," kata juru bicara Departemen Luar Negeri awal pekan ini.

Traore sebelumnya mengatakan, dia akan mendukung janji yang Damiba berikan kepada ECOWAS untuk memulihkan pemerintahan sipil pada Juli 2024.

Baca juga: Suara Tembakan Terdengar di Dekat Istana Presiden Burkina Faso

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global
Hujan Lebat Rusak Penjara Nigeria, 118 Narapidana Kabur

Hujan Lebat Rusak Penjara Nigeria, 118 Narapidana Kabur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com