Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Gulingkan Junta Militer di Burkina Faso, Kudeta Kedua Tahun Ini

Kompas.com - 01/10/2022, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC,Reuters

 

OUAGADOUGOU, KOMPAS.com – Tentara Burkina Faso mengumumkan bahwa pihaknya menggulingkan pemimpin junta militer Letnan Kolonel Paul-Henri Damiba.

Pengumuman tersebut disampaikan Ibrahim Traore, tentara berpangkat kapten, melalui televisi nasional pada Jumat (30/9/2022) malam waktu setempat.

Sebelumnya dikudeta, Damiba mendesak penduduk untuk tetap tenang setelah tembakan keras terdengar di beberapa bagian ibu kota.

Baca juga: Suara Tembakan Terdengar di Dekat Istana Presiden Burkina Faso

Traore mengutip ketidakmampuan Damiba untuk menangani pemberontakan di Burkina Faso sebagai alasannya, sebagaimana dilansir BBC.

Dia juga mengumumkan bahwa perbatasan ditutup tanpa batas waktu yang ditentukan. Semua kegiatan politik juga dihentikan.

Dilansir Reuters, itu merupakan kudeta militer kedua pada tahun ini di Burkina Faso.

Kudeta kali ini dimulai dengan serentetan tembakan di dekat kamp militer di Ouagadougou, ledakan di dekat istana presiden, dan interupsi terhadap program televisi negara.

Baca juga: Setelah Sebulan Lebih Terjebak, Empat Penambang Burkina Faso yang Hilang Ditemukan

Damiba sebelumnya menggulingkan pemerintah terpilih Burkina Faso pada Januari, dengan alasan kegagalan untuk menghentikan pemberontakan.

Namun pemerintahan Damiba juga belum mampu memadamkan kekerasan pemberontakan.

Pada Senin (26/9/2022), 11 tentara tewas ketika mereka mengawal konvoi kendaraan sipil di utara negara itu.

Baca juga: 60 Orang Tewas dalam Ledakan Tambang Emas di Burkina Faso

Pengumuman kudeta

Lebih dari 20 tentara bersenjata, sebagian besar dengan wajah tertutup, muncul di televisi pemerintah sesaat sebelum pukul 20.00 waktu setempat.

“Menghadapi situasi yang memburuk, kami mencoba beberapa kali untuk membuat Damiba memfokuskan kembali transisi pada pertanyaan keamanan,” kata pernyataan yang ditandatangani oleh Traore.

“Tindakan Damiba secara bertahap meyakinkan kami bahwa ambisinya menyimpang dari apa yang kami rencanakan. Kami memutuskan hari ini untuk mencopot Damiba,” sambungnya.

Setelah pengumuman kudeta, jam malam juga diterapkan mulai pukul 21.00 hingga 05.00 keesokan harinya.

Baca juga: Latar Belakang Kudeta Militer Burkina Faso dan Penahanan Presiden Roch Kabore

Keberadaan Letkol Damiba tidak diketahui.

Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) mengutuk langkah itu, dengan menyatakan penentangannya terhadap pengambilalihan atau mempertahankan kekuasaan dengan cara-cara yang tidak konstitusional.

Setelah matahari terbit, Ouagadougou yang biasanya ramai itu menjadi sepi. Para tentara muncul di jalan-jalan memblokir beberapa jalan dan menjaga titik-titik strategis utama.

Baca juga: Militer Burkina Faso Klaim Telah Gulingkan Presiden Roch Kabore

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com