OUAGADOUGOU, KOMPAS.com - Pejabat Barat dan analis mengungkap kekhawatiran setelah kudeta di Burkina Faso memicu ekspansi lebih lanjut tentara bayaran Rusia di wilayah Sahel yang strategis dan penting di Afrika.
Ibrahim Traore, seorang kapten tentara berusia 34 tahun, mengambil alih kekuasaan di Burkina Faso pada Jumat (30/9/2022), menggulingkan Letnan Kolonel Paul-Henri Sandaogo Damiba.
Damiba dituduh gagal secara efektif melawan meningkatnya kekerasan oleh ekstremis Islam di negara yang tidak stabil dan dilanda kemiskinan itu.
Baca juga: Presiden Burkina Faso Mundur Setelah Kudeta
Komunitas internasional secara luas mengutuk penggulingan Damiba, yang sebelumnya menggulingkan presiden yang dipilih secara demokratis di negara itu pada Januari.
Dalam janjinya, Traore mengungkap komitmen agar "semua kekuatan tempur untuk kembali fokus pada masalah keamanan dan pemulihan integritas wilayah (negara)".
Banyak yang percaya Traore kemungkinan akan mengundang bantuan dari Rusia untuk meningkatkan perjuangan negara itu melawan kelompok ekstremis, yang telah memaksa 2 juta orang meninggalkan rumah mereka dan membunuh ribuan orang.
Selama akhir pekan, ratusan pengunjuk rasa, beberapa mengibarkan bendera Rusia, menyalakan api, merobohkan kawat berduri, dan melemparkan batu ke kedutaan besar Perancis di ibu kota Ouagadougou, dan menyerang pusat budaya Perancis di kota Bobo-Dioulasso.
Baca juga: Tentara Gulingkan Junta Militer di Burkina Faso, Kudeta Kedua Tahun Ini
Baca juga: Terungkap Siapa Pendiri Grup Wagner, Tentara Bayaran Kejam yang Dikerahkan Rusia ke Ukraina
Baca juga: Profil Grup Wagner, Tentara Bayaran Kejam yang Dikerahkan Rusia ke Ukraina
Kudeta terjadi di tengah dorongan baru oleh Rusia untuk memenangi pengaruh dan mendapatkan akses ke bahan baku berharga di Afrika sub-Sahara dalam beberapa bulan terakhir, setelah bertahun-tahun berhati-hati jika ada upaya oportunistik di seluruh benua.
Beberapa upaya tersebut dipimpin oleh paramiliter dari kelompok Wagner, sebuah organisasi yang terkait dengan Kremlin dan didirikan oleh Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha Rusia dan sekutu dekat Putin.
Prigozhin dilaporkan memuji pengambilalihan baru di Burkina Faso dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (1/10/2022), menyebut Traore "putra ibu pertiwi yang benar-benar berani".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.