Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat NASA Tabrak Asteroid dengan Kecepatan 22.500 Km Per Jam untuk Ubah Orbit

Kompas.com - 27/09/2022, 09:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pesawat luar angkasa NASA menabrak asteroid dengan kecepatan tinggi pada Senin (26/9/2022), dalam uji coba menjauhkan asteroid dari Bumi untuk kali pertama.

DART--nama pesawat NASA tersebut--menabrak asteroid tidak berbahaya yang berjarak 9,6 juta kilometer jauhnya dari Bumi, dengan kecepatan 22.500 kilometer per jam

Para ilmuwan memperkirakan, dampak benturan akan menciptakan kawah, melemparkan bebatuan dan tanah ke luar angkasa, dan yang paling penting adalah mengubah orbit asteroid.

Baca juga: NASA Siap Luncurkan Artemis, Misi Roket Kru Penjelajahan Bulan Pertama Sejak 1972

"Kita menabraknya!" kata Elena Adams dari Mission Control sambil melompat-lompat dan mengacungkan tangannya ke atas, dikutip dari Associated Press pada Selasa (27/9/2022).

Teleskop di seluruh dunia dan luar angkasa diarahkan pada titik yang sama di langit untuk mengabadikan momen itu.

Meskipun tabrakannya langsung terlihat, sinyal radio DART tiba-tiba berhenti dan akan membutuhkan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk menentukan seberapa banyak jalur asteroid berubah.

Misi senilai 325 juta dollar AS (Rp 4,92 triliun) ini adalah upaya pertama untuk menggeser posisi asteroid atau obyek alami lainnya di luar angkasa.

Sebelumnya pada hari itu, Kepala NASA Bill Nelson mengingatkan orang-orang melalui Twitter, "Tidak, ini bukan plot film."

Dia menambahkan dalam video yang direkam sebelumnya, "Kita semua pernah melihatnya di film seperti Armageddon, tetapi taruhannya di kehidupan nyata tinggi."

Baca juga:

Cara kerja DART menabrak asteroid

Target DART adalah asteroid berukuran 160 meter bernama Dimorphous. Ini adalah moonlet dari Didymos (bahasa Yunani untuk kembaran).

Didymos yang berputar cepat ukurannya lima kali lebih besar dari Dimorphous. Didymos melemparkan material yang membentuk asteroid kecil-kecil.

Dimorphous dan Didymos sudah mengorbit matahari selama ribuan tahun tanpa mengancam Bumi, menjadikan mereka kandidat uji penyelamat dunia yang ideal.

Diluncurkan pada November 2021, DART (kependekan dari Double Asteroid Redirection Test) yang ukurannya hanya sebesar mesin penjual otomatis, diarahkan ke targetnya menggunakan teknologi baru yang dikembangkan oleh Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins selaku pembuat pesawat ruang angkasa dan manajer misi.

Kamera onboard Dart, bagian penting dari sistem navigasi pintar ini, mengamati Dimorphous hampir satu jam sebelum menabraknya.

Setelah tabrakan terjadi, pengendali penerbangan bersorak, berpelukan, dan saling tos. Misi mereka selesai, dan tim Dart langsung berselebrasi. Tidak ada kesedihan atas kematian pesawat luar angkasa itu.

“Dia memenuhi takdirnya,” kata Betsy Congdon, pimpinan mekanik Johns Hopkins.

Para ilmuwan bersikeras bahwa Dart tidak akan menghancurkan Dimorphous karena hanya seberat 570 kilogram, dibandingkan dengan asteroid yang ditabraknya berbobot 5 miliar kilogram.

Namun, itu seharusnya cukup untuk mengurangi orbitnya yang berputar selama 11 jam 55 menit di sekitar Didymos.

Tabrakannya akan mengurangi 10 menit dari itu. Pergeseran orbit sebesar 1 persen mungkin tidak terdengar banyak, menurut para ilmuwan, tetapi mereka menekankan itu akan menjadi perubahan signifikan selama bertahun-tahun.

Baca juga: NASA Pastikan Bumi Aman dari Asteroid Selama 100 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com