Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Raja Inggris, Akankah Charles Raih Dukungan Publik?

Kompas.com - 09/09/2022, 12:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Selama tujuh tahun dia berlatih sebagai pilot Royal Air Force, sebelum bergabung dengan Royal Navy di mana ia belajar menerbangkan helikopter.

Dia mengakhiri karir militernya sebagai komandan kapal penyapu ranjau HMS Bronington pada 1976.

Charles sempat menjalin hubungan dengan Camilla Parker Bowles sebelum dia berlayar, tetapi romansa itu kandas dan Camilla kemudian menikah dengan seorang perwira kavaleri.

Charles bertemu Lady Diana Spencer pada 1977 ketika gadis itu baru berusia 16 tahun.

Ketika itu Charles berkencan dengan kakak Diana.

Baca juga: Charles Naik Takhta Usai Ratu Elizabeth II Wafat, Karibia Tuntut Inggris Bayar Ganti Rugi Perbudakan

Keduanya tidak pernah bertemu lagi hingga tahun 1980 dan isu pertunangan mereka beredar setelah Diana diundang untuk menghabiskan waktu bersama Charles dan keluarga kerajaan.

Charles dan Diana mengumumkan pertunangan mereka pada Februari 1981. Pasangan itu menikah pada 29 Juli 1981 di Katedral St. Paul dalam upacara yang disiarkan televisi ke seluruh dunia.

Pangeran William, yang kini menjadi pewaris takhta, lahir kurang dari setahun kemudian, disusul Pangeran Harry pada tahun 1984.

Kisah dongeng ini berakhir ketika Charles, dalam sebuah wawancara televisi pada tahun 1994, mengakui perselingkuhannya.

Dalam wawancara terpisah, Diana menarik perhatian publik pada hubungan suaminya dengan Camilla dengan mengatakan “ada tiga orang dalam perkawinan kami”.

Perkawinan kedua Charles

Butuh waktu bertahun-tahun bagi publik Inggris untuk bisa memaafkan Charles atas perselingkuhannya, yang diakuinya pada Diana, sebelum “putri rakyat” itu meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris tahun 1997.

Baca juga: Pernyataan Raja Charles III Setelah Ratu Elizabeth II Wafat

Suasana hati publik baru melunak setelah Charles menikahi Camilla pada tahun 2005.

Meskipun Camilla memainkan peran penting dalam perceraian Charles dan Diana, gayanya yang suka mengolok-olok diri sendiri dan selera humornya akhirnya memenangkan hati banyak orang Inggris.

Keberadaannya mulai dihargai ketika Ratu Elizabeth II pada Februari 2022 menyampaikan “harapan tulusnya” agar Camilla dikenal sebagai “Permaisuri Ratu” (Queen Consort) setelah putranya kelak menggantikannya.

Ini adalah pernyataan pertama dan satu-satunya Ratu tentang status Camilla di keluarga kerajaan itu.

Sejarawan Ed Owens mengatakanm “kini Charles menemukan dirinya dalam saat senja hidupnya, harus berpikir hati-hati bagaimana ia memproyeksikan citranya sebagai figur publik. Dia sama sekali tidak sepopuler ibunya”.

Charles harus berupaya meraih “dukungan publik, rasa sayang” yang menjadi ciri hubungan Elizabeth dengan publik Inggris, tambah Owens. 

Tulisan ini bersumber dari tulisan yang diterbitkan VOA Indonesia berjudul "Bersiap Naik Takhta, Akankah Pangeran Charles Raih Dukungan Publik?".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com