Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal Tunggu Waktu, Jepang Akan Hidupkan Kembali Tenaga Nuklirnya

Kompas.com - 24/08/2022, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang akan memulai kembali pembangkit nuklir yang selama ini menganggur dan melihat pengembangan reaktor generasi berikutnya.

Hal ini disampaikan Perdana Menteri Fumio Kishida pada Rabu (24/8/2022).

Pernyataan ini seolah menyiapkan panggung untuk perubahan kebijakan besar pada energi nuklir satu dekade setelah bencana Fukushima.

Baca juga: PM Jepang Fumio Kishida Positif Covid-19

Kishida juga mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan untuk memperpanjang umur reaktor yang ada.

Dia juga menyoroti bagaimana krisis Ukraina dan melonjaknya biaya energi telah memaksa perubahan opini publik dan pemikiran ulang kebijakan terhadap tenaga nuklir.

Jepang telah membuat sebagian besar pembangkit nuklirnya tak dipakai dalam dekade ini sejak gempa bumi besar dan tsunami pada tahun 2011 memicu krisis nuklir di pembangkit listrik Fukushima Daiichi.

Jepang yang rawan gempa juga mengatakan tidak akan membangun reaktor baru, sehingga perubahan dalam kebijakan itu akan menjadi perubahan haluan yang mencolok.

Baca juga: Tangkal China, Jepang Berencana Kerahkan 1.000 Rudal Jarak Jauh

Kishida mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah menginstruksikan para pejabat untuk membuat langkah-langkah konkret pada akhir tahun, termasuk "mendapatkan pemahaman publik" tentang energi berkelanjutan dan tenaga nuklir.

Pejabat pemerintah bertemu pada hari Rabu untuk menuntaskan rencana untuk apa yang disebut "transformasi hijau" yang bertujuan memperlengkapi kembali ekonomi terbesar ketiga di dunia itu untuk memenuhi tujuan lingkungan.

Energi nuklir, yang sangat ditentang oleh publik setelah krisis Fukushima, kini dilihat oleh sebagian kalangan di pemerintahan sebagai komponen untuk transformasi hijau tersebut.

Opini publik juga telah bergeser, karena harga bahan bakar telah meningkat dan awal musim panas yang panas mendorong seruan untuk penghematan energi.

Baca juga: BERITA FOTO: Kapal Tanker Jepang Tabrak Kapal Kargo China, Oli Bocor

"Ini adalah langkah pertama menuju normalisasi kebijakan energi Jepang," kata Jun Arima, profesor proyek di fakultas kebijakan publik Universitas Tokyo.

Jepang membutuhkan tenaga nuklir karena jaringannya tidak terhubung dengan negara tetangga, juga tidak mampu meningkatkan produksi bahan bakar fosil dalam negeri, katanya.

Bulan lalu pemerintah mengatakan pihaknya berharap untuk memulai kembali lebih banyak reaktor nuklir tepat waktu untuk mencegah krisis listrik selama musim dingin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com