Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji di Hari Kemerdekaan Ukraina: Serangan Balas Maksimal dan Ambil Kembali Crimea

Kompas.com - 24/08/2022, 16:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan serangan balas maksimal untuk setiap serangan di peringatan hari kemerdekaan Ukraina dari kekuasaan Soviet pada 1991, yang bertepatan dengan enam bulan invasi Rusia.

Zelensky juga mengatakan negaranya akan memulihkan kekuasaannya atas wilayah Crimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014 sebagai pendahulu invasi tahun ini.

“Saya tahu bahwa Crimea bersama Ukraina dan menunggu kami kembali. Saya ingin semua orang tahu bahwa kami akan kembali. Ketika kami kembali dan memperbaiki semua yang dilakukan penjajah di semenanjung Ukraina kami,” kata Zelensky dalam pidatonya di KTT Platform Crimea pada Rabu (23/8/2022) dilansir dari Al Jazeera.

Baca juga: Politikus Rusia Ditangkap karena Kritik Invasi ke Ukraina

Lebih lanjut, kata dia, seluruh dunia perlu menang dalam perang melawan agresi Rusia untuk mengatasi teror dan mengembalikan prediktabilitas dan keamanan ke wilayah kami di Eropa.

“Oleh karena itu, perlu untuk membebaskan Crimea dari pendudukan; di mana agresi dimulai, di sana ia akan berakhir.”

Sejak akhir pekan, dia sudah memperingatkan bahwa Moskwa mungkin mencoba "sesuatu yang sangat buruk" menjelang Hari Kemerdekaan pada Rabu (23/8/2022).

Dalam foto yang disediakan oleh Kantor Pers Kepresidenan Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berdiri di depan barisan tentara saat ia tiba untuk perayaan Hari Bendera Negara di Kyiv, Ukraina, Selasa, 23 Agustus 2022. KANTOR PERS KEPRESIDENAN UKRAINA via AP PHOTO Dalam foto yang disediakan oleh Kantor Pers Kepresidenan Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berdiri di depan barisan tentara saat ia tiba untuk perayaan Hari Bendera Negara di Kyiv, Ukraina, Selasa, 23 Agustus 2022.

“Mereka akan menerima tanggapan, tanggapan yang kuat,” kata pria yang telah memimpin perlawanan negaranya sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

"Saya ingin mengatakan bahwa setiap hari ... respons ini akan tumbuh, itu akan menjadi lebih kuat dan lebih kuat."

Dalam pidato video malam pada Selasa (22/8/2022), dia berkata: “Besok adalah hari penting bagi kita semua – sayangnya, juga penting bagi musuh kita. Kita harus sadar bahwa provokasi Rusia menjijikkan dan serangan brutal mungkin terjadi besok.”

Baca juga: Perayaan Hari Kemerdekaan Ukraina Bertepatan 6 Bulan Invasi Rusia

Kegelisahan berkembang di antara sekutu Barat Ukraina, bahwa serangan dapat direncanakan oleh Moskwa terhadap target pemerintah dan sipil selama hari libur nasional.

Amerika Serikat (AS) memperkuat kekhawatiran itu ketika kedutaan besarnya di Kyiv mengeluarkan peringatan keamanan pada Selasa (22/8/2022).

"Departemen Luar Negeri memiliki informasi bahwa Rusia sedang meningkatkan upaya untuk melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina dalam beberapa hari mendatang," kata Kedutaan Besar AS di Kyiv dalam sebuah pernyataan.

Seorang wanita memegang bendera Ukraina sambil melihat deretan kendaraan militer Rusia yang hancur yang dipajang di Maidan Square di Kyiv, Ukraina, Selasa, 23 Agustus 2022. AP PHOTO/DAVID GOLDMAN Seorang wanita memegang bendera Ukraina sambil melihat deretan kendaraan militer Rusia yang hancur yang dipajang di Maidan Square di Kyiv, Ukraina, Selasa, 23 Agustus 2022.

Warga AS harus meninggalkan Ukraina "sekarang", dengan opsi transportasi darat yang tersedia secara pribadi jika aman untuk melakukannya dan jika memungkinkan, kata kedutaan.

Spekulasi bahwa Rusia merencanakan serangan bertepatan dengan hari libur, menyusul larangan perayaan Hari Kemerdekaan di Ibu Kota Kyiv, yang dikeluarkan oleh pemerintah Ukraina.

Kyiv kini jauh dari garis depan pertempuran dan jarang terkena rudal Rusia sejak menangkis serangan darat Rusia pada Maret.

Baca juga: 6 Bulan Perang Ukraina, Rusia Terbagi 2 Kubu

Baca juga: Perjuangan Rusia Cari Rekrutan Baru untuk Perang di Ukraina dan Tanggapan Sinis Warganya

Baca juga: Saat Rusia Mulai Lebih Banyak Bertahan, Sementara Ukraina Leluasa Menyerang…

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com