CANBERRA, KOMPAS.com - Seorang pria berusia 63 tahun didakwa dengan pelanggaran senjata api setelah melepaskan tembakan di dalam bandara Canberra Australia pada Minggu (14/8/2022) sore.
Polisi mengatakan pria itu, dari New South Wales, duduk di kursi di area check-in sebelum menembak beberapa kali ke jendela gedung.
Tidak ada yang terluka dalam insiden itu, yang membuat penumpang berlari ketakutan sebagaimana dilansir BBC.
Baca juga: Dipicu Cecok Keluarga, Seorang Pria Lakukan Penembakan Massal di Montenegro, 10 Orang Tewas
Kekerasan senjata jarang terjadi di Australia, yang memiliki beberapa undang-undang senjata api terberat di dunia.
Tersangka segera ditahan, dan sebuah senjata ditemukan. Namun polisi mengatakan motifnya masih belum jelas.
Bandara ibu kota Australia dievakuasi sebagai tindakan pencegahan dan beberapa penerbangan dibatalkan atau dijadwalkan ulang.
Media Australia melaporkan bahwa tersangka melepaskan sekitar lima tembakan. Lubang peluru terlihat di kaca jendela terminal.
Rekaman telah muncul di media sosial yang konon menunjukkan seorang pria ditangkap oleh petugas polisi di bandara.
AIRPORT SHOOTING: One arrest has been made and Canberra Airport has been evacuated after an alleged shooting.
Witnesses say they heard between eight to 10 shots before more than a dozen police cars responded to the scene.
LATEST UPDATES: https://t.co/tYqtyZWeHi#9News pic.twitter.com/XlLrmijQe6
— 9News Australia (@9NewsAUS) August 14, 2022
Baca juga: Mal Terbesar di AS Lockdown karena Ada Penembakan
Saksi mata menggambarkan kekacauan dan kebingungan penumpang.
Seorang wanita mengatakan kepada BBC bahwa dia bersembunyi di bawah meja di salah satu ruang tunggu bandara.
Alison, saksi lain, mengatakan dia baru saja meletakkan tasnya di alat pemeriksaan barang ketika dia mendengar suara tembakan.
"Saya berbalik dan ada seorang pria berdiri dengan pistol, seperti pistol kecil, menghadap ke arah tempat penurunan penumpang dari mobil," katanya seperti dikutip oleh surat kabar Sydney Morning Herald.
Lily Thomson, seorang reporter untuk penyiar publik ABC, mengatakan dia mendengar tembakan dan menyadari ada yang tidak beres ketika orang-orang mulai berteriak "lari".
"Saya melihat nenek ini dengan bayi dan ketakutan di wajahnya dan saya tahu itu adalah sesuatu yang serius.”
Baca juga: China Buru Polisi Tersangka Penembakan yang Tewaskan 3 Orang, Tawarkan Hadiah Rp 221 Juta
"Jadi kami semua lari dan saya bersama dengan nenek itu dan bayinya dan bersembunyi di balik meja informasi. Kami diam di sana selama beberapa menit sampai keamanan menyuruh kami mengungsi ke tempat parkir.”
"Semua orang bersembunyi di balik kursi dan orang-orang berlarian. Itu menakutkan," kata Thomson.
Beberapa penumpang terjebak di landasan pesawat saat petugas polisi menyisir terminal. Para penumpang kemudian baru diizinkan turun setelahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.