Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung China, Rusia Kecam Rencana Kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan

Kompas.com - 02/08/2022, 19:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMAPS.com - Rusia pada Selasa (2/8/2022), mengecam kunjungan potensial Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan sebagai provokasi.

Mereka menyatakan solidaritas penuh dengan sekutu China.

"Apa yang terkait dengan tur ini dan kemungkinan kunjungan ke Taiwan adalah provokasi murni," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

Baca juga: Ketua DPR AS Siap Melawat ke Asia, Tak Sebut Kemungkinan Singgah di Taiwan

Dia mengatakan kunjungan potensial Ketua DPR AS ke Taiwan mengarah pada peningkatan ketegangan di kawasan itu dan menuduh AS memilih jalan konfrontasi.

"Kami ingin menekankan sekali lagi bahwa kami benar-benar dalam solidaritas dengan China, sikapnya terhadap masalah ini dapat dimengerti dan benar-benar dibenarkan," ungkap Peskov, sebagaimana dikutip dari AFP.

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova juga menuduh AS bertindak provokatif atas potensi Pelosi ke Taiwan. 

"Washington membawa destabilisasi ke dunia. Tidak ada satu pun konflik yang terselesaikan dalam beberapa dekade terakhir, tetapi banyak yang terprovokasi," katanya di media sosial.

Dihadapkan dengan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan isolasi internasional atas kampanye militernya di Ukraina pro-Barat, Rusia telah mencari hubungan yang lebih dekat dengan China dan menyatakan solidaritas dengan Beijing atas Taiwan.

China menganggap Taiwan sebagai wilayahnya dan telah berulang kali mengindikasikan bahwa mereka akan memandang kunjungan Pelosi sebagai provokasi besar.

Baca juga:

Pejabat AS sering melakukan kunjungan diam-diam ke Taiwan untuk menunjukkan dukungan, tetapi Pelosi akan menjadi pengunjung yang lebih terkenal daripada siapa pun dalam sejarah baru-baru ini.

Pelosi saat ini sedang melakukan tur ke beberapa negara Asia. Setelah dari Singapura, dia telah sampai di Malaysia pada Senin ini.

Taiwan yang demokratis saat ini diketahui hidup di bawah ancaman terus-menerus direbut oleh China.

Invasi Rusia ke Ukraina telah meningkatkan kekhawatiran bahwa Beijing mungkin juga akan menindaklanjuti ancaman untuk mencaplok tetangganya yang jauh lebih kecil dan kalah senjata.

Baca juga: Biden dan Xi Jinping Saling Lempar Peringatan soal Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com