Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Milik Hitler, Jam Tangan Ini Terjual Rp 16 Miliar dalam Lelang Kontroversial

Kompas.com - 30/07/2022, 21:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah jam tangan yang dikatakan milik pemimpin Nazi Adolf Hitler telah terjual seharga 1,1 juta dollar AS (Rp 16 miliar lebih) di sebuah lelang di AS.

Arloji Huber, yang dijual ke penawar anonim, menunjukkan swastika dan memiliki inisial AH terukir di atasnya.

Baca juga: Kisah Hitler Lolos dari Maut, Tak Juga Lumpuh meski Coba Dibunuh

Para pemimpin Yahudi mengutuk pelelangan menjelang penjualan benda tersebut di Alexander Historical Auctions di Maryland.

Namun rumah lelang - yang telah menjual memorabilia Nazi di masa lalu - mengatakan kepada media Jerman bahwa tujuannya adalah untuk melestarikan sejarah.

Adolf Hitler memimpin Nazi Jerman antara 1933 dan 1945, mengatur pembunuhan sistematis kepada 11 juta orang - enam juta di antaranya dibunuh karena mereka adalah orang Yahudi.

Katalog produk untuk jam tangan tersebut mengatakan bahwa jam tersebut kemungkinan diberikan sebagai hadiah ulang tahun kepada pemimpin fasis itu pada 1933, ketika ia menjadi Kanselir Jerman.

Sebuah penilaian oleh rumah lelang menyebutkan bahwa jam tangan itu diambil sebagai suvenir, ketika sekitar 30 tentara Perancis menyerbu Berghof, tempat peristirahatan di gunung milik Hitler pada Mei 1945.

Baca juga: Presiden Polandia: Berbicara dengan Putin Sama Saja Berdialog dengan Adolf Hitler

Jam tangan tersebut kemudian diperkirakan dijual kembali dan diturunkan melalui beberapa generasi hingga sekarang.

Benda lain dalam pelelangan termasuk gaun milik istri Hitler, Eva Braun, foto-foto bertanda tangan pejabat Nazi dan kain kuning Bintang Daud bertuliskan kata "Jude", yang merupakan bahasa Jerman untuk orang Yahudi.

Selama holocaust, Nazi memaksa orang-orang Yahudi untuk memakai pengenal kuning sebagai ban lengan atau lencana, dengan maksud untuk mengucilkan dan melecehkan mereka.

Sebuah surat terbuka yang ditandatangani oleh 34 pemimpin Yahudi menggambarkan penjualan itu sebagai "menjijikkan" dan meminta barang-barang Nazi ditarik dari pelelangan.

Baca juga: Hitler dan Mobil Pertamanya

Rabbi Menachem Margolin, ketua Asosiasi Yahudi Eropa mengatakan transaksi itu memberikan "bantuan bagi mereka yang mengidealkan apa yang diperjuangkan partai Nazi".

"Meskipun jelas bahwa pelajaran sejarah perlu dipelajari - dan artefak Nazi yang sah memang termasuk di museum atau tempat-tempat pendidikan tinggi - barang-barang yang Anda jual jelas tidak," tulisnya sebagaimana dilansir BBC pada Jumat (29/7/2022).

Berbicara kepada pers Jerman sebelum penjualan, Alexander Historical Auctions mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk melestarikan sejarah, dan sebagian besar barang yang terjual disimpan dalam koleksi pribadi atau disumbangkan ke museum Holocaust.

"Apakah sejarah baik atau buruk, itu harus dilestarikan," kata Wakil Presiden Senior Mindy Greenstein kepada Deutsche Welle.

"Jika Anda menghancurkan sejarah, tidak ada bukti bahwa itu terjadi".

Dokumen yang disediakan oleh rumah lelang menyatakan bahwa mereka tidak dapat memberikan bukti bahwa Hitler benar-benar memakai jam tangan tersebut. Tetapi penilaian oleh seorang spesialis independen menyimpulkan bahwa "kemungkinan besar" itu miliknya.

Meskipun jam tangan tersebut terjual lebih dari 1 juta dollar, penjualan tersebut jauh dari perkiraan rumah lelang yang menilai sebesar 2 juta dollar hingga 4 juta dollar AS setara Rp 30 miliar hingga Rp 60 miliar, Deutsche Welle melaporkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com