MANILA, KOMPAS.com - "Retorika populis" Presiden Filipina Rodrigo Duterte dianggap memiliki kesamaan dengan Adolf Hitler.
Seorang eksekutif media Filipina terkemuka, Maria Ressa, mengatakan hal ini dengan blak-blakan.
Dilansir Independent, kepala eksekutif situs berita investigasi Filipina, Rappler ini, mengatakan bahwa “kebohongan di media sosial yang dipenuhi kemarahan dan kebencian beredar lebih cepat dan lebih jauh daripada fakta".
Baca juga: Orang Kepercayaan Duterte Mundur Jadi Calon Presiden Filipina
Ressa, yang menghadapi hukuman hingga 100 tahun penjara atas tuduhan yang dianggap sebagai serangan terhadap kebebasan pers, mengatakan bahwa Duterte tak jauh beda dengan Hitler.
“Retorika itu menarik seperti halnya Hitler, karena populisme dan otoritarianisme digital dimungkinkan oleh media sosial," ujarnya.
“Duterte tidak hanya mampu memanfaatkan orang-orang yang percaya pada retorika populisnya. Dia mampu menumbuhkannya. Facebook telah memungkinkan munculnya Duterte," tambahnya.
Dia juga menyebut Facebook memungkinkan penguraian fakta dan semakin mempolarisasi masyarakat.
Baca juga: Presiden Filipina Duterte Akan Mundur, Ini Kandidat Terpopuler Calon Penggantinya
Tim investigasi Ressa sendiri sempat menemukan jaringan 26 akun Facebook yang mendorong informasi palsu.
Semuanya mencapai tiga juta pengguna menjelang pemilihan yang dimenangkan Duterte pada 2016.
"Kampanye Duterte menciptakan jaringan distribusi online yang menyerang jurnalis atau politisi yang meminta pertanggungjawabannya atau orang-orang yang mempertanyakan perang narkoba," tambah Ressa.
Baca juga: Maria Ressa Menang Nobel, Filipina Bantah Kekang Kebebasan Pers
Ressa, saat ini memiliki sembilan kasus kriminal yang melibatkan tuduhan pencemaran nama baik dunia maya, dan 10 surat perintah penangkapannya.
Dia juga terus dibombardir kebencian misoginis yang tajam secara online, termasuk pemerkosaan dan ancaman kematian.
Di sisi lain, UNESCO, badan kebudayaan PBB, memberikan penghargaan kebebasan pers tahunan kepada Ressa awal tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.