Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Hemat Energi, PM Spanyol Minta Pekerja Tak Pakai Dasi

Kompas.com - 30/07/2022, 14:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

MADRID, KOMPAS.com – Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez meminta para pekerja sektor publik dan swasta untuk tidak memakai dasi.

Dengan tidak memakai dasi, diharapkan para pekerja tidak merasa gerah yang mendorong penghematan energi dari pendingin ruangan di tengah cuaca panas.

Sanchez mengatakan, pemerintahnya akan mengadopsi langkah-langkah penghematan energi pada Senin (1/8/2022) karena negara-negara Eropa berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada gas Rusia setelah perang di Ukraina.

Baca juga: Pro-Kontra Uni Eropa Labeli Nuklir dan Gas sebagai Energi Hijau

Pada Jumat (29/7/2022), suhu mencapai 36 derajat Celsius di Madrid dan 39 derajat Celsius di Seville.

Sedangkan selama beberapa pekan terakhir, Eropa telah mengalami rekor suhu tertinggi, sebagaimana dilansir BBC, Sabtu (30/7/2022).

Dalm konferensi pers pada Jumat, Sanchez menunjukkan bahwa dia tidak memakan dasi. Dia juga ingin para menteri, pejabat publik, dan pekerja di sektor swasta melakukan hal yang sama.

“Artinya kita semua bisa menghemat energi,” tutur Sanchez.

Baca juga: Begini Cara Negara-negara Eropa Hadapi Lonjakan Harga Energi di Tengah Perang Rusia-Ukraina

Sanchez mengatakan, dengan tidak memakai dasi, orang-orang tetap merasa sejuk sehingga penggunaan pendingi ruangan menjadi berkurang, dan energi bisa dihemat.

Spanyol bukan negara pertama mengambil langkah tersebut.

Pada 2011, Jepang memperkenalkan kampanye "Super Cool Biz", yang mendorong pekerja kantoran untuk mengenakan pakaian yang lebih dingin di musim panas.

Dan selama cuaca panas di Inggris baru-baru ini, para politisi diberitahu bahwa mereka dapat menanggalkan jas mereka saat berada di House of Commons.

Pemerintahan Sanchez sedang mengerjakan dekrit hemat energi, yang diharapkan akan disetujui pada Senin.

Baca juga: Ukraina Mulai Pasok Listrik ke Eropa, Akan Ambil Pasar Energi yang Ditinggalkan Rusia?

Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari rencana Komisi Eropa untuk meningkatkan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan terhadap gas Rusia setelah invasi ke Ukraina.

Jerman mengikuti, di mana salah satu kotanya, Hanover, mengumumkan bahwa mereka hanya akan menawarkan mandi air dingin di kolam renang umum dan pusat olahraga.

Temperatur yang sangat tinggi selama beberapa pekan terakhir membuat pemerintah di seluruh dunia mempertimbangkan kembali penggunaan energi dengan perspektif lingkungan dan penghematan biaya.

Gelombang panas menjadi lebih sering, lebih intens, dan bertahan lebih lama karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Suhu bumi meningkat sekitar 1,1 derajat Celsius sejak revolusi industri dimulai dan suhu akan terus meningkat kecuali pemerintah di seluruh dunia memangkas emisi dengan tajam.

Baca juga: Giliran Perancis Kini Keluarkan Peringatan Desak Warga untuk Kurangi Penggunaan Energi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com