KYIV, KOMPAS.com – Rusia mengeklaim bahwa pasukannya berhasil menghancurkan empat unit sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) yang dipasok AS untuk Ukraina.
Klaim tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia dalam briefing harian, sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (23/7/2022).
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, antara 5-20 Juli, empat peluncur dan satu kendaraan reload untuk HIMARS buatan AS telah dihancurkan.
Baca juga: Tolong Berhenti Tanya Ukraina Kapan Negosiasi Damai Dilanjutkan, Rusia Hanya Ingin Perang
Di sisi lain, Ukraina membantah klaim Rusia tersebut dan menyebutnya kepalsuan yang dirancang untuk melemahkan dukungan Barat untuk Kyiv.
Sementara itu, seorang pejabat AS yang enggan disebutkan identitasnya menyampaikan bahwa klaim mengenai HIMARS yang dihancurkan tidaklah benar.
Reuters tidak dapat memverifikasi laporan dari masing-masing pihak.
Sebelumnya, Kyiv memuji kedatangan delapan unit HIMARS sebagai potensi game changer alias pengubah permainan untuk jalannya perang, yang sekarang akan memasuki bulan keenam.
Baca juga: Ukraina Klaim 40.000 Tentara Rusia Tewas di Medan Perang
HIMARS merupakan peluncur roket yang memiliki tingkat presisi tinggi serta menawarkan jangkauan yang lebih jauh daripada sistem artileri lainnya.
Senjata tersebut memungkinkan Kyiv untuk menyerang target-target Rusia dan gudang senjata dengan jarak yang lebih jauh di belakang garis depan.
Pada 6 Juli, beberapa hari setelah beberapa unit HIMARS pertama tiba di Ukraina, Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim telah menghancurkan dua di antaranya, merilis video dugaan serangan.
Ukraina membantah klaim Rusia. Kyiv balas mengatakan bahwa pihaknya menggunakan HIMARS untuk menimbulkan pukulan yang menghancurkan pada pasukan Rusia.
Baca juga: AS Bahas Rencana Kirim Jet Tempur ke Ukraina untuk Tangkis Rusia
Seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Serhiy Leshchenko, mengatakan pada Jumat (22/7/2022) bahwa Ukraina terus menggunakan HIMARS untuk menyebabkan banyak kerugian bagi musuh.
“Rusia sedang mencoba untuk menghentikan pasokan senjata dari Barat dan mengintimidasi sekutu Ukraina dengan kekuatan fiksi angkatan bersenjata Rusia,” ujar Leshchenko.
Pekan ini, Kyiv menggunakan HIMARS untuk menyerang jembatan penting di seberang Sungai Dnipro di daerah yang dikuasai Rusia di wilayah Kherson.
Serangan tersebut membuat lubang besar mendorong pejabat lokal Rusia untuk memperingatkan bahwa jembatan itu bisa hancur total jika serangan berlanjut.
Pada Rabu (20/7/2022), AS menuturkan bahwa pihaknya akan mengirim empat HIMARS lagi ke Ukraina dalam paket dukungan militer terbarunya.
Baca juga: Ekspor Gandum Ukraina, Kyiv Cuma Mau Deal dengan PBB dan Turkiye, Tanpa Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.