Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Heroik Warga Sipil AS Tembak Mati Pelaku Penembakan di Mal, dalam 2 Menit Selamatkan Banyak Nyawa

Kompas.com - 19/07/2022, 10:38 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

GREENWOOD, KOMPAS.com - Warga sipil Amerika Serikat (AS) bernama Elisjsha Dicken (22) disebut sebagai pahlawan, karena menembak mati pelaku penembakan mal di negara bagian Indiana bernama Jonathan Sapriman (20).

Sapriman pada Minggu (17/7/2022) malam waktu setempat melakukan penembakan dengan senapan semi-otomatis di Greenwood Park Mall, Indiana.

Pelaku menewaskan pria berusia 30 tahun dan pasangannya yang sedang duduk di restoran serta melukai dua korban lainnya.

Baca juga: Penembakan Terbaru di AS: Pria Serang Mal, 4 Orang Tewas

Namun, sebelum memakan korban lebih banyak, Sapriman ditembak mati oleh Elisjsha Dicken yang membawa pistol tanpa lisensi. Hukum setempat baru-baru ini mengizinkan membawa senjata api tanpa izin.

"Akan ada lebih banyak orang tewas tadi malam jika bukan karena warga negara bersenjata yang bertanggung jawab mengambil tindakan sangat cepat dalam dua menit pertama penembakan," kata James Ison, Kepala Polisi Greenwood, dalam konferensi pers dikutip dari kantor berita AFP.

Ison menambahkan, penembak tampaknya sudah bersiap melakukan serangan mematikan dengan menjatuhkan ponselnya di toilet dan membakar komputernya di oven sebelum berangkat.

Dia juga memiliki senapan serbu kedua, pistol, dan sejumlah besar amunisi, lanjut Ison.

Kelompok pro-senjata api yang kuat di AS, National Rifle Association atau NRA, langsung memanfaatkan tragedi itu untuk menegaskan kembali sikapnya bahwa warga sipil bersenjata baik untuk keamanan publik.

"Kami katakan lagi: Satu-satunya cara untuk menghentikan orang jahat dengan senjata adalah orang baik dengan senjata," kata NRA di Twitter.

Baca juga:

Kelompok lain yang menentang pembatasan kepemilikan senjata api yaitu Citizens Committee for the Right to Keep and Bear Arms (CCRKBA) juga sependapat dengan NRA.

"Kami membawa senjata untuk membela diri dan orang lain dari penjahat dan orang gila dalam keadaan darurat yang tiba-tiba," ujar ketuanya, Alan Gottlieb. "Pemuda pemberani itu pantas dipuji sebagai pahlawan."

Hampir 400 juta senjata api beredar di kalangan penduduk sipil Amerika Serikat pada 2017, atau rata-rata 120 senjata untuk setiap 100 orang, menurut data proyek Small Arms Survey.

Lebih dari 24.000 orang tewas ditembak sejak awal 2022, termasuk 13.000 karena bunuh diri, menurut situs Arsip Kekerasan Senjata.

Baca juga: Pengakuan Tetsuya Yamagami Pelaku Penembakan Shinzo Abe, Dendam Eks Anggota AL kepada Mantan PM Jepang

Beberapa insiden baru-baru ini termasuk penembakan sekolah di Texas dan supermarket yang sering dikunjungi orang Afro-Amerika di Buffalo, mendorong parlemen pada Juni meloloskan reformasi sederhana untuk UU senjata kali pertama dalam 30 tahun.

Baca juga: Kenapa di Amerika Sering Terjadi Penembakan Saat Musim Panas? Ini 3 Sebabnya

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com