TOKYO, KOMPAS.com - Polisi Jepang mengaku ada masalah dalam pengamanan mantan perdana menteri Shinzo Abe pada Sabtu (9/7/2022),
Kepala polisi di wilayah Nara tempat mantan perdana menteri Shinzo Abe dibunuh mengaku “tidak dapat menyangkal” bahwa ada kelemahan dalam pengamanan bagi mantan pemimpin itu.
Baca juga: 4 Fakta Tetsuya Yamagami, Terungkap Rencana Penembakan Mantan PM Jepang Shinzo Abe
"Saya meyakini tidak dapat disangkal bahwa ada masalah dengan tindakan pengamanan dan keselamatan untuk mantan perdana menteri Abe," kata Tomoaki Onizuka sebagaimana dilansir Guardian.
Dia pun menjanjikan "penyelidikan menyeluruh" terkait pembunuhan Shinzo Abe.
Hal tersebut disampaikan setelah jasad pemimpin terlama Jepang itu tiba di rumah keluarganya, sehari setelah dia dibunuh dalam orasi kampanye.
“Selama bertahun-tahun sejak saya menjadi polisi pada 1995… tidak ada penyesalan yang lebih besar, tidak ada penyesalan yang lebih besar dari ini,” katanya.
Kematian Shinzo Abe membawa Jepang dalam masa berkabung dengan para simpatisan berkumpul untuk memberikan penghormatan. Politisi senior yang berpakaian hitam, juga tiba di kediaman Abe di Tokyo pada Sabtu (9/7/2022) untuk menyampaikan belasungkawa.
Meski begitu, pemilihan majelis tinggi Jepang akan berjalan sesuai rencana pada Minggu (10/7/2022).
Baca juga: 8 Pemimpin Negara Terkenal yang Dibunuh, dari John F Kennedy hingga Shinzo Abe
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meminta para pendukung untuk "membantu kami sampai akhir".
"Kita tidak boleh membiarkan kekerasan menekan penyampaian suara selama pemilihan, yang merupakan dasar demokrasi," kata dia.
Pembunuhan politisi paling terkenal di Jepang ini telah mengguncang negara itu dan mengirimkan gelombang kejut ke seluruh dunia. Terutama mengingat tingkat kejahatan kekerasan yang rendah di Jepang, yang memiliki undang-undang senjata yang ketat.
Polisi masih mengumpulkan rincian soal pria yang melepaskan tembakan dari jarak dekat pada insiden Jumat (8/7/2022).
Sementara pria itu diketahui berusia 41 tahun bernama Tetsuya Yamaguchi. Dia telah mengaku membunuh mantan perdana menteri dengan motif bahwa Abe diyakini terkait dengan organisasi tertentu.
Baca juga: Pangeran William Kenang Shinzo Abe: Pemimpin Hangat dan Murah Hati
Rekaman serangan menunjukkan bahwa Yamaguchi mampu mendekati Abe dari belakang tanpa dicegat, dan mengeluarkan senjata dari tas.
Dia tampak melepaskan dua tembakan, masing-masing menghasilkan kepulan asap.