Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kotak Baja Anti Peluru Dijual sebagai Solusi Penembakan Massal di AS, Warga: Mengkhawatirkan!

Kompas.com - 18/07/2022, 20:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

FORT PIERCE, KOMPAS.com - Sebuah perusahaan di Fort Pierce, Florida menimbulkan kontroversi dengan kotak baja anti peluru yang ditawarkannya untuk melindungi anak-anak dari penembakan massal di sekolah Amerika Serikat (AS).

Gagasan untuk menyembunyikan anak-anak ke dalam kotak logam keras itu, dilihat banyak orang sebagai simbol mengkhawatirkan dari sebuah negara yang berkali-kali gagal mengatasi penyebab krisis kekerasan senjata.

Baca juga: Penembakan Terbaru di AS: Pria Serang Mal, 4 Orang Tewas

Namun perdebatan yang muncul kemudian adalah apakah penggunaan kotak itu tak terhindarkan meski mengkhawatirkan?

Masalahnya, kebijakan pengendalian senjata sudah mandek di Kongres AS selama beberapa dekade, sementara penembakan massal semakin mematikan dan lebih umum.

Wakil Presiden National Safety Shelters John Corrado mengatakan perusahaan melihat tempat penampungan itu sebagai respons terhadap masalah yang tidak dapat diselesaikan.

“Kami telah mengenali kenyataan. Dengan jenis pemerintahan yang kita miliki dan sulitnya mengubah undang-undang … senjata tetap ada. Jadi, Anda harus melakukan sesuatu untuk melindungi diri Anda dari mereka.”

Idenya, kata dia, adalah bahwa kotak anti peluru tersebut hanya akan menjadi salah satu bagian dari “solusi komprehensif”.

Dia mengaku semakin sedikit senjata jelas semakin baik, karena orang pasti tidak dapat melakukan penembakan tanpa senjata.

Baca juga: Video Penembakan SD Texas Beredar, Tampilkan Polisi yang Hanya Diam di Situasi Genting

Perusahaan pembuat alat itu mengklaim bahwa anak-anak dapat memasuki tempat penampungan jika terjadi serangan “dalam satu menit atau kurang”.

Pod ini, kontainer panjang dan sempit, terbuat dari “baja kelas militer yang dipanaskan secara khusus untuk menahan tidak hanya semua pistol dan senapan, tetapi bahkan senjata semi-otomatis seperti senapan AK-47 dan AR-15”, menurut perusahaan sebagaimana dilansir Guardian pada Senin (18/7/2022).

Idenya adalah bahwa setiap ruang kelas akan memiliki tempat berlindung sendiri, yang dikunci dari dalam dengan tiga baut dan pin pengunci.

Bagaikan penjara

Tetapi Ron Avi Astor, seorang profesor kesejahteraan sosial di Luskin School of Public Affairs and School of Education and Information Studies UCLA, mengatakan ada kekurangan bukti untuk mendukung langkah-langkah pengamanan itu.

Banyak anggapan bahwa penyusup datang dari luar, padahal banyak penyerangan dilakukan oleh siswa atau mantan siswa, yang akan menyadari sistem pencegahan di sekolah dan mungkin dapat menghindarinya.

Baca juga: Menilik Kebijakan Senjata Api di Negara-negara Maju dan Efektivitasnya

Terlebih lagi, kata dia, tindakan pengamanan seperti itu mungkin tidak membuat orang merasa lebih baik.

Sebaliknya, literatur penelitian yang panjang menunjukkan tentang fasilitas perlindungan justru membuat orang terasa seperti dalam penjara kecil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com