Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Penembakan Massal Bermotif Rasialis Undang Orang untuk Tinjau Rencana Serangannya

Kompas.com - 18/05/2022, 09:32 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BUFFALO, KOMPAS.com – Remaja berusia 18 tahun yang dituduh melakukan penembakan massal di Buffalo, New York, AS, mengundang beberapa orang ke Discord untuk melihat rencananya sekitar 30 menit sebelum dia melancarkan serangan.

Laporan tersebut diwartakan oleh New York Times pada Selasa (17/5/2022) mengutip sebuah pernyataan dari Discord.

Sebelumnya, FBI mengatakan bahwa remaja bernama Payton Gendron tersebut melakukan tindakan ekstremisme kekerasan yang bermotivasi rasial.

Baca juga: Penembakan Massal di Buffalo AS, 10 Orang Tewas, Diduga Bermotif Rasial

Gendron dituduh melepaskan tembakan dengan senapan semi-otomatis pada Sabtu (14/5/2022) di toko Tops Friendly Market di lingkungan yang didominasi orang Afrika-Amerika di Buffalo.

Sebelas dari 13 orang yang terkena tembakan adalah orang berkulit hitam, sebagaimana dilansir Reuters.

Penembakan tersebut menewaskan 10 orang, yang sebagian di antaranya disiarkan langsung oleh remaja bersenjata itu di platform media sosial.

Baca juga: Pelaku Penembakan Bermotif Rasialis yang Tewaskan 10 Orang Rupanya Pernah Buat Acaman di Sekolahnya

Beberapa bulan sebelum serangan, Gendron mengunggah rencana serangannya di ruang obrolan pribadi Discord yang hanya dapat dilihat olehnya, New York Times dan media lainnya melaporkan.

Unggahan tersebut termasuk peta yang digambar tangan dari Tops Friendly Market, tempat serangan itu terjadi, New York Times melaporkan.

“Apa yang kami ketahui saat ini adalah bahwa server pribadi khusus undangan dibuat oleh tersangka untuk berfungsi sebagai log obrolan diari pribadi,” kata Discord kepada New York Times.

Baca juga: Penembakan Massal di Gereja California AS, Pelaku Tembak Jemaat Lansia, Insiden Kedua Minggu Ini

Discord menambahkan, kira-kira 30 menit sebelum serangan sekelompok kecil orang diundang dan bergabung dengan server.

“Sebelum itu, catatan kami menunjukkan tidak ada orang lain yang melihat log obrolan diari di server pribadi ini,” sambung Discord.

Tidak jelas siapa saja yang mungkin diundang Gendron ke server. Discord tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Baca juga: Terungkap Motif Pelaku Penembakan Massal di Gereja AS: Punya “Kebencian Terhadap Taiwan”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com