Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Biden di Bali, Wang Yi Sebut Arah Hubungan China-AS Dalam Bahaya

Kompas.com - 09/07/2022, 21:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

BADUNG, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi mengatakan kepada Menlu AS Antony Blinken pada Sabtu (9/7/2022), bahwa arah hubungan AS-China berada dalam bahaya yang lebih lanjut disesatkan karena masalah dengan persepsi Amerika Serikat tentang Cina.

"Banyak orang percaya bahwa Amerika Serikat menderita serangan 'Chinaphobia' yang semakin serius," kata Wang seperti dikutip dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri China, setelah pertemuan Wang dengan Blinken di sela-sela pertemuan G20 di Bali, Indonesia.

Wang juga mengatakan AS harus membatalkan tarif tambahan yang dikenakan pada China sesegera mungkin.

Baca juga: Es Krim di China Tidak Meleleh Meski Dibakar, Publik Waswas

Selain itu, dia meminta AS menghentikan sanksi sepihak terhadap perusahaan-perusahaan China.

Dilansir dari Reuters, perundingan antara Wang dan Blinken disebut Kementerian Luar Negeri China sebagai pertemuan yang "mendalam" dan "terus terang".

Selain itu, Wang berseru, pihak AS harus berhati-hati dalam kata-kata dan perbuatannya ketika datang ke Taiwan dan tidak boleh mengirim sinyal yang salah kepada pasukan "kemerdekaan Taiwan".

Menurut pernyataan itu, kedua belah pihak juga bertukar pandangan mendalam tentang "masalah Ukraina", tanpa memberikan rincian.

Blinken sebut pertemuan dengan Wang konstruktif

Sementara itu, Antony Blinken menyebut pertemuan dengan Wang Yi di Bali sebagai momen yang bermanfaat untuk dua pihak dan konstruktif.

Baca juga: Senator AS Kunjungi Taipei, China Langsung Gelar Latihan Perang

Keduanya bertemu di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 (FMM) di Nusa Dua, Badung, Bali.

Saat jumpa pers pada Sabtu, Blinken menyampaikan bahwa AS-China membahas pentingnya memperluas kerja sama, terlepas dari adanya persaingan dagang dan perbedaan pandangan politik antara AS dan China.

“Saya dapat dengan percaya diri mengatakan delegasi kami menilai pertemuan hari ini (dengan Wang Yi) bermanfaat (bagi dua pihak), terbuka, dan konstruktif. Ke depan dan seterusnya, Amerika Serikat meminta jalur komunikasi (dengan China) tetap terbuka,” kata dia.

Pertemuan antara Blinken dan Wang Yi di Bali, yang berlangsung selama kurang lebih 5 jam, menjadi momen pertama keduanya bertemu secara langsung sejak Oktober 2021.

Blinken menyampaikan AS dan China berkomitmen untuk menjaga hubungan tetap stabil, tidak hanya untuk kepentingan kedua negara, tetapi juga dunia.

Baca juga: Ancaman Mata-mata China Kian Genting, Petinggi FBI dan MI5 Bertemu

"Hubungan antara Amerika Serikat dan China tidak hanya penting bagi dua negara, tetapi juga untuk dunia. Oleh karena itu, kami berkomitmen mengelola hubungan ini, persaingan di antara kami, secara bertanggung jawab," ungkap dia.

Di momen itu, selepas keduanya menghadiri FMM, Jumat, AS dan China membahas beberapa isu regional dan global, di antaranya invasi Rusia di Ukraina dan program nuklir di Korea Utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com