Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Tetsuya Yamagami, Terungkap Rencana Penembakan Mantan PM Jepang Shinzo Abe

Kompas.com - 09/07/2022, 19:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NARA, KOMPAS.com - Tetsuya Yamagami, pelaku penembakan mantan PM Jepang Shinzo Abe, telah ditangkap oleh polisi pada Jumat (8/7/2022).

Penangkapan Tetsuya Yamagami dilakukan langsung setelah insiden mantan PM Jepang ditembak di kota Nara saat berpidato dalam kampanye menjelang pemilihan majelis tinggi.

Polisi mengatakan, Tetsuya Yamagami adalah penganggur berusia 41 tahun yang mengakui menembak Shinzo Abe dengan senjata rakitan.

Baca juga: Tetsuya Yamagami Pelaku Penembakan Shinzo Abe, Ini Senjata dan Motifnya Tembak Mantan PM Jepang

Dikutip dari kantor berita AFP, berikut adalah empat fakta Tetsuya Yamagami yang diketahui sejauh ini

1. Siapa Tetsuya Yamagami?

Tetsuya Yamagami mengatakan kepada polisi, dia pernah bertugas di Angkatan Laut Jepang yaitu Pasukan Bela Diri Maritim selama tiga tahun, tepatnya 2002-2005.

Baru-baru ini, dia bekerja di sebuah pabrik di Jepang barat selama sekitar 1,5 tahun tetapi berhenti pada Mei 2022, kata laporan media lokal.

"Sikapnya terhadap pekerjaan tidak menjadi masalah. Saya terkejut dan kaget," kata mantan manajernya di pabrik itu kepada surat kabar Mainichi Shimbun.

Polisi berkata, Tetsuya Yamagami berbicara berbicara apa adanya kepada aparat keamanan setelah insiden mantan PM Jepang ditembak.

Mantan teman sekelasnya di sekolah menengah yang diwawancarai oleh stasiun tv NHK berujar, tersangka pendiam tetapi tidak penyendiri, pandai dalam olahraga dan akademis.

Baca juga:

2. Dugaan motif Tetsuya Yamagami

Warga berbaris membawa bunga untuk mengenang mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di luar Stasiun Yamato-Saidaiji, Sabtu (9/7/2022). Mantan PM Jepang tewas ditembak di kota Nara pada Jumat (8/7/2022).AFP/PHILIP FONG Warga berbaris membawa bunga untuk mengenang mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di luar Stasiun Yamato-Saidaiji, Sabtu (9/7/2022). Mantan PM Jepang tewas ditembak di kota Nara pada Jumat (8/7/2022).
"Tersangka menyatakan bahwa dia menyimpan dendam terhadap organisasi tertentu, dan dia melakukan tindak kejahatan karena yakin mantan perdana menteri Shinzo Abe memiliki hubungan dengan itu," kata polisi pada Jumat (8/7/2022).

Mereka tidak mengungkap nama organisasi yang dimaksud, tetapi media-media Jepang mengatakan itu kelompok agama, dengan mengutip sumber investigasi yang tidak disebutkan namanya.

NHK dan Mainichi Shimbun melaporkan, keluarga Tetsuya Yamagami mengalami masalah akibat sumbangan keuangan ibunya kepada organisasi tersebut.

Tetsuya Yamagami awalnya berencana menargetkan kepala kelompok itu, tetapi kemudian mengalihkan fokusnya ke Shinzo Abe yang dia yakini mempromosikan organisasi tersebut di Jepang, menurut laporan Kyodo News yang juga mengutip sumber investigasi anonim.

Baca juga:

3. Persiapan Tetsuya Yamagami menembak Shinzo Abe

Mobil yang diyakini membawa jenazah mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe melewati sekumpulan polisi dan awak media di luar Rumah Sakit Universitas Nara di Kashihara, prefektur Nara, Sabtu (9/7/2022) pagi. Shinzo Abe Mantan PM Jepang tewas ditembak di kota Nara pada Jumat (8/7/2022).AFP/PHILIP FONG Mobil yang diyakini membawa jenazah mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe melewati sekumpulan polisi dan awak media di luar Rumah Sakit Universitas Nara di Kashihara, prefektur Nara, Sabtu (9/7/2022) pagi. Shinzo Abe Mantan PM Jepang tewas ditembak di kota Nara pada Jumat (8/7/2022).
Tetsuya Yamagami menuturkan, dia menggunakan senjata rakitan untuk menembak Shinzo Abe. Foto-foto dari lokasi mantan PM Jepang ditembak menunjukkan senjata berbentuk kotak dengan dua barel, ditutupi dengan kain hitam besar.

Polisi telah menggeledah rumah Tetsuya Yamagami dan menyita beberapa barang mirip senjata buatan tangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com