Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Kuasai Luhansk, Rusia Serang Donetsk Ukraina

Kompas.com - 06/07/2022, 09:59 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

LUHANSK, KOMPAS.com - Pasukan Rusia terlibat dalam pertempuran sengit dan memasuki wilayah Donetsk, Ukraina timur setelah menguasai dua kota terakhir di wilayah Luhansk.

Hal itu diungkap oleh Gubernur Luhansk, Serhiy Gaidai pada Selasa (5/7/2022).

Dia mengatakan pasukan Rusia menderita kerugian besar dalam proses panjang merebut kota kembar Sievierodonetsk dan Lysychansk, tetapi menyalurkan upaya mereka untuk bergerak ke selatan.

Baca juga: Perintah Baru Putin Setelah Rusia Kuasai Seluruh Luhansk Ukraina

"Pertempuran hebat sedang terjadi di tepi wilayah Luhansk... Semua pasukan tentara dan pasukan cadangan Rusia telah dialihkan ke sana... Mereka menderita kerugian besar," kata Gaidai kepada televisi Ukraina, dikutip dari Reuters.

Dia menyebut, peralatan tempur dalam jumlah besar sedang dikirim ke wilayah Donetsk.

"Tentu saja, setelah wilayah Luhansk, Donetsk berada di urutan teratas daftar mereka," ungkap dia.

Sebagai catatan, Reuters tidak dapat memverifikasi pernyataan Gaidai tentang kemajuan Rusia.

Setelah gagal bergerak di Ibu Kota Kyiv pada awal invasinya, Kremlin mengatakan telah mengalihkan pasukannya ke Donbass -jantung industri Ukraina yang terdiri dari Luhansk dan Donetsk.

Proksi Rusia telah menguasai sebagian besar wilayah tersebut sejak Moskwa pertama kali maju ke Ukraina pada 2014.

Rusia sendiri mengakui dua Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk sebagai negara merdeka menjelang invasi Februari.

Baca juga: Prediksi Fokus Rusia Selanjutnya Setelah Kuasai Luhansk Ukraina

Rusia pada hari (3/7/2022), mengeklaim telah berhasil melakukan "pembebasan" seluruh wilayah Luhansk.

Beberapa analis mengatakan Rusia memusatkan lebih dari setengah kekuatan tempurnya dalam meluncurkan upaya untuk merebut Luhansk.

Untuk saat ini, Ukraina masih menguasai sebagian besar wilayah Donetsk dan setiap kemajuan Rusia akan melibatkan upaya pengambilan enam kota di wilayah tersebut, dimulai dengan Bakhmut, Sloviansk, dan Kramatorsk.

Gaidai mengatakan kerugian Rusia dalam pertempuran di Luhansk begitu parah sehingga mereka kemungkinan tidak membawa semua prajurit yang terluka.

"Pasukan kami telah menyerang depot mereka jauh dari garis depan. Banyak peralatan dan bahan bakar yang dibutuhkan untuk peralatan sedang dihancurkan. Jadi kami dapat berasumsi bahwa mereka harus mengambil nafas di beberapa titik." ungkap dia.

Gaidai mengatakan hingga 15.000 orang tetap berada di Kota Lysychansk, lokasi kilang minyak.

Baca juga: Ukraina Akui Kekalahan di Lysychansk, Rusia Umumkan Kendali Penuh Atas Luhansk

Sementara pasukan Rusia, katanya, tengah terlibat dalam pembalasan terhadap penduduk pro-Ukraina.

"Mereka mencari penduduk pro-Ukraina, mereka membuat kesepakatan dengan kolaborator, mereka mengidentifikasi apartemen tempat tinggal prajurit," katanya.

"Semuanya dihancurkan. Seluruh koleksi buku dalam bahasa Ukraina," tambah Gaidai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com