Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen WHO: Indonesia Pimpin Upaya Global Cegah dan Tangani Pandemi melalui G20

Kompas.com - 28/06/2022, 11:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji kepemimpinan Indonesia dalam upaya global mencegah dan menangani pandemi melalui KTT G20 2022.

Dalam opini yang dimuat di Harian Kompas pada Selasa (28/6/2022), Tedros mengungkapkan, presidensi G20 Indonesia memprioritaskan pendanaan berkelanjutan bagi pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi.

"Saya menyaksikan sendiri dari dekat komitmen ini ketika menghadiri pertemuan pertama tingkat menteri kesehatan G20, yang diselenggarakan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, di Yogyakarta, bulan ini," tulis Tedros.

Baca juga: WHO: Kasus Baru dan Kematian Covid-19 Sudah Turun Hampir di Seluruh Dunia

"Fokus utama kepemimpinan G20 Indonesia adalah membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman dan mengembangkan cara-cara yang konkret untuk mewujudkannya, termasuk melalui pembiayaan yang berkelanjutan dan memadai, terutama untuk negara-negara berpendapatan rendah," lanjutnya.

WHO, imbuh Tedros, bersama Bank Dunia mendukung gagasan Indonesia tentang perlunya pembentukan suatu Financial Intermediary Fund untuk membantu negara-negara mengakses pendanaan yang dibutuhkan.

Melalui cara yang jauh lebih terorganisasi, pendanaan ini dapat membantu membangun sistem yang lebih kuat untuk melindungi negara-negara itu sendiri dan dunia dari ancaman berbagai pandemi, menurut Tedros.

Bukan hanya biaya

Presidensi G20 Indonesia. 

Dok. Kemenkominfo Presidensi G20 Indonesia.
Akan tetapi, mantan menteri luar negeri Ethiopia itu juga mengingatkan, respons global terhadap pandemi bukan hanya tentang biaya.

Faktor-faktor lain mulai dari berbagi informasi dan data hingga APD (Alat Perlindungan Diri), vaksin, perawatan, dan diagnostik juga harus disepakati bersama, agar kolaborasi tak konsisten seperti selama pandemi Covid-19 tidak terulang.

Baca juga:

Untuk membuat aturan-aturan tersebut, pemerintah yang mewakili 194 negara anggota WHO sudah memulai proses--yang belum pernah terjadi sebelumnya--untuk menyusun perjanjian internasional yang mengikat secara hukum terkait pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.

"Proses yang dipimpin Indonesia ini sedang berlangsung, dan bentuk akhir dari kesepakatan semacam itu akan diputuskan oleh pemerintah-pemerintah itu sendiri," ungkap Tedros.

Dirjen WHO tersebut juga menekankan, tak ada satu orang pun aman selama pandemi sampai semua orang aman.

Covid-19 akan tetap menjadi ancaman global, merenggut nyawa manusia terutama yang tidak divaksinasi, serta menghambat pemulihan ekonomi di banyak sektor dan negara.

"Merebaknya penyakit cacar monyet (monkeypox) yang belum pernah kita lihat sebelumnya, di sejumlah negara, adalah pengingat lain tentang adanya wabah-wabah baru yang terus mengancam, atau penyakit-penyakit lama yang muncul di tempat-tempat baru," tulis Direktur Jenderal WHO yang menjabat sejak 1 Juli 2017 tersebut.

Baca juga: WHO: Kematian Tak Langsung Pasien Covid-19 Indonesia Tertinggi Ketiga di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com