JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji kepemimpinan Indonesia dalam upaya global mencegah dan menangani pandemi melalui KTT G20 2022.
Dalam opini yang dimuat di Harian Kompas pada Selasa (28/6/2022), Tedros mengungkapkan, presidensi G20 Indonesia memprioritaskan pendanaan berkelanjutan bagi pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi.
"Saya menyaksikan sendiri dari dekat komitmen ini ketika menghadiri pertemuan pertama tingkat menteri kesehatan G20, yang diselenggarakan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, di Yogyakarta, bulan ini," tulis Tedros.
Baca juga: WHO: Kasus Baru dan Kematian Covid-19 Sudah Turun Hampir di Seluruh Dunia
"Fokus utama kepemimpinan G20 Indonesia adalah membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman dan mengembangkan cara-cara yang konkret untuk mewujudkannya, termasuk melalui pembiayaan yang berkelanjutan dan memadai, terutama untuk negara-negara berpendapatan rendah," lanjutnya.
WHO, imbuh Tedros, bersama Bank Dunia mendukung gagasan Indonesia tentang perlunya pembentukan suatu Financial Intermediary Fund untuk membantu negara-negara mengakses pendanaan yang dibutuhkan.
Melalui cara yang jauh lebih terorganisasi, pendanaan ini dapat membantu membangun sistem yang lebih kuat untuk melindungi negara-negara itu sendiri dan dunia dari ancaman berbagai pandemi, menurut Tedros.
Faktor-faktor lain mulai dari berbagi informasi dan data hingga APD (Alat Perlindungan Diri), vaksin, perawatan, dan diagnostik juga harus disepakati bersama, agar kolaborasi tak konsisten seperti selama pandemi Covid-19 tidak terulang.
Baca juga:
Untuk membuat aturan-aturan tersebut, pemerintah yang mewakili 194 negara anggota WHO sudah memulai proses--yang belum pernah terjadi sebelumnya--untuk menyusun perjanjian internasional yang mengikat secara hukum terkait pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.
"Proses yang dipimpin Indonesia ini sedang berlangsung, dan bentuk akhir dari kesepakatan semacam itu akan diputuskan oleh pemerintah-pemerintah itu sendiri," ungkap Tedros.
Dirjen WHO tersebut juga menekankan, tak ada satu orang pun aman selama pandemi sampai semua orang aman.
Covid-19 akan tetap menjadi ancaman global, merenggut nyawa manusia terutama yang tidak divaksinasi, serta menghambat pemulihan ekonomi di banyak sektor dan negara.
"Merebaknya penyakit cacar monyet (monkeypox) yang belum pernah kita lihat sebelumnya, di sejumlah negara, adalah pengingat lain tentang adanya wabah-wabah baru yang terus mengancam, atau penyakit-penyakit lama yang muncul di tempat-tempat baru," tulis Direktur Jenderal WHO yang menjabat sejak 1 Juli 2017 tersebut.
Baca juga: WHO: Kematian Tak Langsung Pasien Covid-19 Indonesia Tertinggi Ketiga di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.