Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Ribu Orang di China Selatan Dievakuasi setelah Hujan Terlebat dalam Beberapa Dekade

Kompas.com - 21/06/2022, 18:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

 

BEIJING, KOMPAS.com - Curah hujan terberat dalam beberapa dasawarsa telah memicu banjir dan tanah longsor di China selatan, memaksa ratusan ribu orang dievakuasi, media pemerintah melaporkan.

Hujan deras telah membahayakan saluran air di dataran rendah lembah Sungai Pearl dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Jutaan Korban Banjir Mematikan di Bangladesh dan India Menanti Bantuan

Banjir bandang mengancam operasi manufaktur, pengiriman dan logistik. Padahal saat ini, rantai pasokan sudah dalam kondisi tertekan karena kontrol ketat Covid-19 di China.

Curah hujan rata-rata di provinsi Guangdong, Fujian dan Guangxi antara awal Mei dan pertengahan Juni mencapai 621 milimeter, tertinggi sejak 1961, menurut Pusat Meteorologi Nasional China sebagaimana dilansir The Straits Times pada Selasa (21/6/2022).

Foto-foto media pemerintah menunjukkan orang-orang berkerumun di tempat tidur kamp di sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan sementara di kota Shaoguan, Guangdong. Ratusan telah tenda didirikan di lapangan olahraga.

Di wilayah tetangga Guangxi, air berlumpur terlihat membanjiri daerah perkotaan. Tim penyelamat darurat terlihat mengevakuasi penduduk desa dengan perahu karet.

 Baca juga: 21 Orang Tewas Tersambar Petir saat Badai dan Banjir Terjang India dan Bangladesh, Jutaan Mengungsi

Pihak berwenang Guangdong mengatakan pada Senin (20/6/2022) bahwa lebih dari 200.000 orang telah dievakuasi selama bencana. Kerusakan sejauh ini diperkirakan mencapai 1,7 miliar yuan (Rp 3,7 triliun).

Para pengungsi termasuk di antara hampir 480.000 orang yang terkena dampak hujan dan banjir, menurut para pejabat.

Shaoguan mengeluarkan peringatan banjir merah - yang paling serius - pada Selasa (21/6/2022) pagi. Itu diaktifkan setelah beberapa daerah pedesaan dan kota besar Foshan meningkatkan peringatan banjir mereka dalam beberapa hari terakhir.

Guangxi dilanda banjir terparah sejak 2005, menurut laporan media lokal.

Otoritas meteorologi mengatakan pada Senin (20/6/2022) bahwa 28 sungai Guangxi telah melampaui tingkat peringatan, sementara hujan berlanjut pada Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Korban Tewas Akibat Banjir dan Tanah Longsor Brasil Mencapai 100 Jiwa

Provinsi Jiangxi mengeluarkan peringatan merah untuk banjir pada Senin (20/6/2022).

Di Fujian, lebih dari 220.000 orang telah dievakuasi sejak awal bulan ini karena banjir, kata kantor berita resmi China Xinhua, Senin (20/6/2022).

Awal bulan ini, sedikitnya 21 orang tewas setelah banjir yang disebabkan oleh hujan deras di provinsi Hubei, China tengah.

Bencana banjir di provinsi Henan, China tengah, musim panas lalu menewaskan 398 orang dan menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari 10 miliar dollar AS (Rp 148 triliun).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com