Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Dilanda Banjir Mematikan dan Gelombang Panas secara Bersamaan

Kompas.com - 19/05/2022, 09:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CBS News

NEW DELHI, KOMPAS.com - Banjir menghancurkan wilayah timur laut India, sedangkan sebagian besar wilayah negara besar itu terbakar di bawah panas yang memecahkan rekor.

Hujan lebat mulai melanda negara bagian Assam dan Arunachal Pradesh di India pekan lalu, memicu banjir dan tanah longsor yang menghanyutkan rumah, ladang tanaman, dan jembatan.

Baca juga: Derita Warga India “Disengat” Gelombang Panas hingga 49 Derajat Celsius

Sejauh ini 11 orang dilaporkan tewas akibat banjir, dan lebih dari 400.000 orang telah mengungsi karena 700 desa telah terendam banjir di wilayah Assam saja.

Setidaknya 200.000 orang di distrik Dima Hasao Assam terputus aksesnya pada Rabu (18/5/2022), dengan semua jalan dan jembatan terblokade banjir.

Pada Selasa (17/5/2022), pihak berwenang mengirim pasukan tentara untuk membantu operasi penyelamatan dan bantuan. Helikopter Angkatan Udara mengevakuasi orang-orang dari kereta yang terdampar di rel yang tergenang air di sebuah stasiun.

“Masyarakat tidak memiliki air minum, stok makanan terbatas, semua bentuk komunikasi terputus dan kami tidak memiliki alat transportasi apa pun karena semua jalan telah tersapu banjir dan tanah longsor,” ujar aktivis perubahan iklim Licypriya Kangujam, yang tinggal di wilayah Himalaya kepada CBS News.

Dia berbicara di telepon, Rabu (18/5/2022), dari negara pulau kecil di Timor Timur, di mana dia berbicara kepada anggota parlemen tentang perubahan iklim.

Baca juga: India Larang Ekpor Gandum karena Gelombang Panas Rusak Panen

Departemen Meteorologi India memperkirakan hujan "sangat deras hingga sangat deras" di wilayah itu selama tiga hari ke depan, yang diperkirakan akan menghambat upaya bantuan.

Sebuah video dramatis yang diunggah di media sosial dibagikan oleh Kangujam dan Northeast Frontier Railway India, menunjukkan saat tanah longsor menghanyutkan kereta kosong di Stasiun New Halflong Assam.

Baca juga: Gelombang Panas Terparah di India, Puluhan Burung Berjatuhan Tiap Hari

Keadaan darurat iklim

Banjir biasa terjadi di timur laut India, yang sebagian besar berada di kaki pegunungan Himalaya.

Dua tahun lalu, banjir bandang di negara bagian Uttarakhand menewaskan hampir 200 orang.

Para ilmuwan mengatakan, iklim pemanasan bumi mempercepat laju pencairan gletser Himalaya, yang mengakibatkan seringnya banjir.

"Ini benar-benar darurat iklim," kata Kangujam, aktivis iklim muda India, kepada CBS News.

Terinspirasi oleh Greta Thunberg, dia mulai berkampanye untuk aksi lingkungan pada 2018. Tahun berikutnya dia menghabiskan seminggu di luar parlemen India, menekan pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi untuk membuat undang-undang yang bertujuan untuk membatasi perubahan iklim.

Usahanya belum berhasil, tetapi dia berpidato di Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun yang sama, dan mendorong para pemimpin dunia lainnya untuk segera mengambil tindakan.

Orang-orang memeriksa area yang longsor setelah hujan lebat di distrik Dima Hasao, di negara bagian Assam, India timur laut, Senin, 16 Mei 2022. DIMA HASAU DISTRICT ADMINISTRATION via AP PHOTO Orang-orang memeriksa area yang longsor setelah hujan lebat di distrik Dima Hasao, di negara bagian Assam, India timur laut, Senin, 16 Mei 2022.

Baca juga: Saat Burung-burung di India Alami Dehidrasi dan Berjatuhan dari Pohon karena Gelombang Panas…

"Para pemimpin dunia baru saja menyampaikan pidato yang indah tanpa tindakan nyata terhadap iklim," kata dia kepada CBS News.

"Janji kosong dan palsu tidak akan menyelesaikan krisis iklim global."

Dia mengatakan, negara-negara kaya perlu berbuat lebih banyak untuk memerangi perubahan iklim dan menuduh para pemimpin dunia menempatkan kepentingan politik mereka di atas lingkungan.

"Kehilangan planet kita (kekhawatirannya) tidak seperti kalah dalam pemilihan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com