Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

India Dilanda Banjir Mematikan dan Gelombang Panas secara Bersamaan

NEW DELHI, KOMPAS.com - Banjir menghancurkan wilayah timur laut India, sedangkan sebagian besar wilayah negara besar itu terbakar di bawah panas yang memecahkan rekor.

Hujan lebat mulai melanda negara bagian Assam dan Arunachal Pradesh di India pekan lalu, memicu banjir dan tanah longsor yang menghanyutkan rumah, ladang tanaman, dan jembatan.

Sejauh ini 11 orang dilaporkan tewas akibat banjir, dan lebih dari 400.000 orang telah mengungsi karena 700 desa telah terendam banjir di wilayah Assam saja.

Setidaknya 200.000 orang di distrik Dima Hasao Assam terputus aksesnya pada Rabu (18/5/2022), dengan semua jalan dan jembatan terblokade banjir.

Pada Selasa (17/5/2022), pihak berwenang mengirim pasukan tentara untuk membantu operasi penyelamatan dan bantuan. Helikopter Angkatan Udara mengevakuasi orang-orang dari kereta yang terdampar di rel yang tergenang air di sebuah stasiun.

“Masyarakat tidak memiliki air minum, stok makanan terbatas, semua bentuk komunikasi terputus dan kami tidak memiliki alat transportasi apa pun karena semua jalan telah tersapu banjir dan tanah longsor,” ujar aktivis perubahan iklim Licypriya Kangujam, yang tinggal di wilayah Himalaya kepada CBS News.

Dia berbicara di telepon, Rabu (18/5/2022), dari negara pulau kecil di Timor Timur, di mana dia berbicara kepada anggota parlemen tentang perubahan iklim.

Sebuah video dramatis yang diunggah di media sosial dibagikan oleh Kangujam dan Northeast Frontier Railway India, menunjukkan saat tanah longsor menghanyutkan kereta kosong di Stasiun New Halflong Assam.

Keadaan darurat iklim

Banjir biasa terjadi di timur laut India, yang sebagian besar berada di kaki pegunungan Himalaya.

Dua tahun lalu, banjir bandang di negara bagian Uttarakhand menewaskan hampir 200 orang.

Para ilmuwan mengatakan, iklim pemanasan bumi mempercepat laju pencairan gletser Himalaya, yang mengakibatkan seringnya banjir.

"Ini benar-benar darurat iklim," kata Kangujam, aktivis iklim muda India, kepada CBS News.

Terinspirasi oleh Greta Thunberg, dia mulai berkampanye untuk aksi lingkungan pada 2018. Tahun berikutnya dia menghabiskan seminggu di luar parlemen India, menekan pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi untuk membuat undang-undang yang bertujuan untuk membatasi perubahan iklim.

Usahanya belum berhasil, tetapi dia berpidato di Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun yang sama, dan mendorong para pemimpin dunia lainnya untuk segera mengambil tindakan.

"Para pemimpin dunia baru saja menyampaikan pidato yang indah tanpa tindakan nyata terhadap iklim," kata dia kepada CBS News.

"Janji kosong dan palsu tidak akan menyelesaikan krisis iklim global."

Dia mengatakan, negara-negara kaya perlu berbuat lebih banyak untuk memerangi perubahan iklim dan menuduh para pemimpin dunia menempatkan kepentingan politik mereka di atas lingkungan.

"Kehilangan planet kita (kekhawatirannya) tidak seperti kalah dalam pemilihan," pungkasnya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/19/092900970/india-dilanda-banjir-mematikan-dan-gelombang-panas-secara-bersamaan

Terkini Lainnya

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke