Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Orang Tewas Tersambar Petir saat Badai dan Banjir Terjang India dan Bangladesh, Jutaan Mengungsi

Kompas.com - 18/06/2022, 20:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

DHAKA, KOMPAS.com - Sedikitnya 21 orang tewas saat banjir melanda India timur laut dan Bangladesh, yang menyebabkan jutaan rumah terendam air.

Di negara bagian Assam India, setidaknya sembilan orang tewas dalam banjir. Sementara rumah dari 2 juta orang lainnya terendam air banjir, menurut badan penanggulangan bencana negara bagian.

Baca juga: Bertemu Menlu India, Retno Angkat Isu Penghinaan Nabi Muhammad

Sambaran petir yang dipicu oleh badai menewaskan sedikitnya 21 orang di Bangladesh sejak Jumat (17/6/2022) sore, kata pejabat polisi sebagaimana dilansir Guardian .

Di antara mereka ada tiga anak berusia 12 hingga 14 tahun yang diserang di kota pedesaan Nandail, menurut Kepala Polisi setempat Mizanur Rahman.

Empat orang lainnya tewas ketika tanah longsor menghantam rumah mereka di lereng bukit di kota pelabuhan Chittagong, kata inspektur polisi Nurul Islam.

Di Bangladesh, distrik-distrik di dekat perbatasan India terkena dampak paling parah.

Ketinggian air di semua sungai besar di seluruh negeri meningkat, menurut pusat prakiraan dan peringatan banjir di Dhaka, ibu kota. Negara ini memiliki sekitar 130 sungai.

Pusat tersebut mengatakan situasi kemungkinan akan memburuk di wilayah timur laut yang paling parah dilanda banjir, tepatnya distrik Sunamganj dan Sylhet serta di distrik Lalmonirhat, Kurigram, Nilphamari dan Rangpur di Bangladesh utara.

Pada Sabtu (18/6/2022) AFP melaporkan korban tewas akibat badai monsun di Bangladesh dan India telah mencapai sedikitnya 41 orang.

Belum pernah melihat banjir separah itu

Baca juga: India Jadi Juru Kunci Pasar Beras Dunia, Pasok 150 Negara di Dunia

Sekolah telah diubah menjadi tempat penampungan bantuan untuk menampung seluruh desa yang terendam dalam hitungan jam oleh setelah sungai tiba-tiba meluap.

“Seluruh desa tenggelam pada Jumat pagi dan kami semua terdampar,” kata Lokman (23 tahun), yang keluarganya tinggal di desa Companyganj.

“Setelah menunggu seharian di atap rumah kami, seorang tetangga menyelamatkan kami dengan perahu darurat. Ibu saya berkata bahwa dia belum pernah melihat banjir seperti itu sepanjang hidupnya.”

Asma Akter, wanita lain yang diselamatkan dari air yang naik, mengatakan keluarganya tidak bisa makan selama dua hari.

“Air naik begitu cepat sehingga kami tidak bisa membawa barang-barang kami,” katanya. "Dan bagaimana Anda bisa memasak sesuatu ketika semuanya di bawah air?"

Baca juga: Pertama Kalinya di India, Wanita Ini Gelar Upacara Menikahi Dirinya Sendiri

Operasi penerbangan di bandara internasional Osmani di Sylhet telah ditangguhkan selama tiga hari karena air banjir hampir mencapai landasan, menurut Hafiz Ahmed, manajer bandara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com