Penulis: VOA Indonesia
NEW DELHI, KOMPAS.com - Keputusan yang mengejutkan dari India terkait pelarangan ekspor gandum telah menimbulkan kekhawatiran adanya kemungkinan ekspor beras juga akan dilarang. Hal tersebut mendorong pedagang beras untuk meningkatkan volume pembelian dan membuat pesanan terlebih dahulu meski untuk waktu pengiriman yang lebih lama.
Pejabat pemerintah dan perdagangan mengatakan India, pengekspor beras terbesar di dunia, tidak berencana untuk membatasi pengiriman untuk saat ini, karena harga lokal tetap rendah dan gudang negara menyimpan banyak pasokan.
Baca juga: Pertama Kalinya di India, Wanita Ini Gelar Upacara Menikahi Dirinya Sendiri
Kebijakan itu melegakan bagi negara-negara yang bergantung pada impor yang sudah bergulat dengan melonjaknya biaya pangan. Namun, sebagian besar musim tanam padi India masih ada di depan dan setiap perubahan dalam prospek panen dapat mengubah kebijakan pemerintah terhadap ekspor biji-bijian pokok.
Musim hujan menentukan volume panen padi India, dan curah hujan yang melimpah tahun ini akan membantu negara tersebut mempertahankan posisinya yang unggul dalam perdagangan beras global.
Namun, musim hujan yang tidak merata akan menghambat panen dan mengurangi hasil dan itu mungkin menyebabkan penurunan stok negara yang akan memicu pembatasan ekspor untuk memastikan pasokan yang cukup bagi 1,4 miliar penduduk negara itu.
Baca juga: Polisi India Tembak Mati 2 Pengunjuk Rasa dalam Protes Pernyataan Politisi BJP soal Nabi Muhammad
Ekspor beras India menyentuh rekor, yaitu 21,5 juta ton pada 2021, lebih banyak dari pengiriman gabungan dari empat eksporter biji-bijian terbesar dunia berikutnya, yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Amerika Serikat (AS).
India, konsumen beras terbesar dunia setelah China, memiliki pangsa pasar lebih dari 40 persen dari perdagangan beras global.
Stok beras domestik yang tinggi dan harga lokal yang rendah memungkinkan India menjual beras dengan diskon besar-besaran selama dua tahun terakhir, membantu negara-negara miskin, banyak di Asia dan Afrika, yang bergulat dengan melonjaknya harga gandum.
India mengekspor beras ke lebih dari 150 negara, dan setiap pengurangan pengirimannya akan memicu inflasi pangan. Biji-bijian adalah makanan pokok bagi lebih dari 3 miliar orang, dan ketika India melarang ekspor pada 2007, harga beras global melonjak ke harga rekor yang baru.
Baca juga: Unjuk Rasa Pecah di India Memprotes Pernyataan Politisi BJP soal Nabi Muhammad
Setiap langkah untuk membatasi ekspor dari India akan memukul hampir setiap negara pengimpor beras.
Ini juga akan memungkinkan pemasok saingan Thailand dan Vietnam untuk menaikkan harga yang sudah lebih dari 30 persen di atas pengiriman India.
Selain melayani pembeli Asia seperti China, Nepal, Bangladesh, dan Filipina, India memasok beras ke negara-negara seperti Togo, Benin, Senegal, dan Kamerun.
Baca juga: Kasus-kasus Islamofobia Menodai Hubungan India dengan Negara-negara Lain