Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanda Tak Lagi Batasi Pemakaian Batu Bara, Atasi Risiko Krisis Energi

Kompas.com - 21/06/2022, 14:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Belanda bergabung dengan negara-negara Eropa lainnya untuk kembali menggunakan batu bara di tengah krisis energi yang dipicu invasi Rusia ke Ukraina.

Dilansir Fox Business, minggu ini, Belanda mengatakan pembatasan pembangkit listrik yang menggunakan batu bara akan dicabut.

Sebelumnya, bahan bakar fosil hanya menyumbang sepertiga dari output.

Baca juga: Aksi Mata-mata Rusia di Belanda dan Taktiknya Terobos Pengadilan Den Haag

"Kabinet telah memutuskan untuk segera mencabut pembatasan produksi untuk pembangkit listrik tenaga batu bara dari tahun 2002 hingga 2024," kata menteri iklim dan energi Belanda Rob Jetten kepada wartawan.

Dia juga menambahkan bahwa keputusan tersebut telah dibuat sebagai persiapan dengan negara-negara Eropa lainnya.

Pemerintah sebelumnya telah menghapus secara bertahap penggunaan batu bara untuk menghasilkan listrik.

Yang diizinkan adalah pembangkit listrik berbahan bakar batu bara untuk beroperasi hanya hingga maksimum 35 persen dari kapasitasnya dalam beberapa tahun terakhir.

Tujuannya demi transisi ke energi berkelanjutan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Cerita di Balik Skandal Perdagangan Anak Berkedok Adopsi dari Indonesia ke Belanda

"Risiko tidak melakukan apa-apa terlalu besar," kata Jetten saat dia juga mengimbau bisnis dan pemilik rumah untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk mengendalikan penggunaan gas mereka.

Hal itu juga disebut harus dilakukan demi mencegah kekurangan di musim dingin.

Eropa telah berusaha keras untuk melepaskan diri dari energi Rusia di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Austria, Jerman, dan Italia semuanya telah mengisyaratkan bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara dapat memberikan solusi jangka pendek mengingat ketergantungan Eropa yang besar pada energi Rusia.

Baca juga: Dampak Pemotongan Gas Rusia, Jerman Genjot Energi dari Pembangkit Batu Bara

Gazprom Rusia mengumumkan pekan lalubahwa mereka secara tajam mengurangi pasokan melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman karena alasan teknis.

Pemerintah Jerman mengatakan langkah itu tampaknya bermotif politik.

Pada Minggu (20/6/2022), Menteri Ekonomi Robert Habeck mengatakan bahwa Jerman akan mencoba untuk mengimbangi langkah tersebut dengan mengizinkan peningkatan pembakaran batu bara, bahan bakar fosil yang lebih berpolusi.

Baca juga: Rusia Pangkas 60 Persen Gas Melalui Pipa Nord Stream, Jerman Desak Warga Kurangi Penggunaan Energi

Habeck, seorang anggota Partai Hijau, mengatakan langkah itu "pahit", tetapi perlu dilakukan untuk menurunkan penggunaan gas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com