LONDON, KOMPAS.com - Pemogokan kereta api terbesar di Inggris dalam 30 tahun akan dimulai pada Selasa (21/6/2022).
Puluhan ribu staf keluar. Perselisihan gaji yang diperingatkan serikat pekerja pun dapat mengarah pada tindakan terkoordinasi di industri lain.
Dilansir Reuters, Inggris sudah mengalami tekanan ekonomi terbesar dalam beberapa dekade, dengan melonjaknya harga makanan dan bahan bakar membawa inflasi ke 10 persen.
Baca juga: Jurnalis Inggris Hilang di Amazon, Polisi Brasil Sebut Ada 5 Tersangka Lagi
Sementara upah dasar rata-rata tidak lebih tinggi dari pada tahun 2006 ketika disesuaikan dengan inflasi.
Lebih dari 50.000 pekerja kereta api akan mogok pada hari Selasa, Kamis (23/6/2022) dan Sabtu (25/6/202) karena pembekuan gaji dan pemutusan hubungan kerja.
Serikat pekerja menyebut hal ini sebagai awal dari kemungkinan "musim panas ketidakpuasan" dengan guru, petugas medis dan bahkan pengacara, yang bergerak menuju aksi melawan industri.
"Menghadapi agenda agresif seperti itu, yakni pemutusan hubungan kerja, kondisi, gaji dan pensiun, kami tidak punya pilihan selain membela anggota kami secara industri dan menghentikan ini sampai ke bawah," kata Mick Lynch, Sekretaris Jenderal Rail, Maritime dan Pekerja Angkutan (RMT).
Baca juga: Pasukan Inggris Diminta Bersiap untuk Berperang di Eropa Sekali Lagi, Ada Apa?
Dia mengatakan pembicaraan menit terakhir telah gagal, yang berarti serangan minggu ini akan terus berlanjut dan lebih banyak lagi yang direncanakan.
"Kampanye kami akan berjalan selama dibutuhkan," katanya kepada wartawan.
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan serikat pekerja merugikan orang-orang yang diklaim bisa membantu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.