Dilansir Fox Business, minggu ini, Belanda mengatakan pembatasan pembangkit listrik yang menggunakan batu bara akan dicabut.
Sebelumnya, bahan bakar fosil hanya menyumbang sepertiga dari output.
"Kabinet telah memutuskan untuk segera mencabut pembatasan produksi untuk pembangkit listrik tenaga batu bara dari tahun 2002 hingga 2024," kata menteri iklim dan energi Belanda Rob Jetten kepada wartawan.
Dia juga menambahkan bahwa keputusan tersebut telah dibuat sebagai persiapan dengan negara-negara Eropa lainnya.
Pemerintah sebelumnya telah menghapus secara bertahap penggunaan batu bara untuk menghasilkan listrik.
Yang diizinkan adalah pembangkit listrik berbahan bakar batu bara untuk beroperasi hanya hingga maksimum 35 persen dari kapasitasnya dalam beberapa tahun terakhir.
Tujuannya demi transisi ke energi berkelanjutan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Risiko tidak melakukan apa-apa terlalu besar," kata Jetten saat dia juga mengimbau bisnis dan pemilik rumah untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk mengendalikan penggunaan gas mereka.
Hal itu juga disebut harus dilakukan demi mencegah kekurangan di musim dingin.
Eropa telah berusaha keras untuk melepaskan diri dari energi Rusia di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
Austria, Jerman, dan Italia semuanya telah mengisyaratkan bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara dapat memberikan solusi jangka pendek mengingat ketergantungan Eropa yang besar pada energi Rusia.
Gazprom Rusia mengumumkan pekan lalubahwa mereka secara tajam mengurangi pasokan melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman karena alasan teknis.
Pemerintah Jerman mengatakan langkah itu tampaknya bermotif politik.
Pada Minggu (20/6/2022), Menteri Ekonomi Robert Habeck mengatakan bahwa Jerman akan mencoba untuk mengimbangi langkah tersebut dengan mengizinkan peningkatan pembakaran batu bara, bahan bakar fosil yang lebih berpolusi.
Habeck, seorang anggota Partai Hijau, mengatakan langkah itu "pahit", tetapi perlu dilakukan untuk menurunkan penggunaan gas.
https://www.kompas.com/global/read/2022/06/21/143000370/belanda-tak-lagi-batasi-pemakaian-batu-bara-atasi-risiko-krisis-energi