Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Pangkas Kiriman Gas ke Eropa, Klaim Sanksi Kanada Hambat Perbaikan Alat

Kompas.com - 15/06/2022, 12:09 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP, AP

MOSKWA, KOMPAS.com - Pengiriman gas alam Rusia melalui pipa utama ke Eropa akan turun sekitar 40 persen tahun ini, menurut raksasa energi yang dikendalikan negara Gazprom pada Selasa (14/6/2022).

Itu terjadi setelah sanksi Kanada atas perang Rusia-Ukraina mencegah mitra Jerman Siemens Energy mengirimkan peralatan yang perlu mendapat perbaikan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-111 Serangan Rusia ke Ukraina, Pasukan di Severodonetsk Diminta Menyerah, Pengiriman Gandum Akhirnya Berhasil

"Pasokan gas melalui pipa gas Nord Stream saat ini dapat disediakan dalam jumlah hingga 100 juta meter kubik per hari," kata Gazprom dalam sebuah pernyataan di Telegram, menambahkan bahwa volume harian yang diharapkan sebelumnya adalah 167 juta meter kubik.

Dengan tertundanya pengembalian komponen dari Siemens, hanya tiga unit pompa gas yang saat ini beroperasi di stasiun kompresi Portovaya dekat kota barat laut Vyborg, tambah Gazprom.

Badan jaringan utilitas Jerman mengatakan tidak melihat pasokan gas terancam.

Pengurangan aliran gas melalui pipa Nord Stream 1 di bawah Laut Baltik juga diklaim sejalan dengan perilaku komersial, dan penghentian gas yang diumumkan sebelumnya oleh Rusia ke Denmark dan Belanda, menurut laporan kantor berita Jerman DPA dikutip dari AP.

Badan Jaringan Federal mengatakan sedang memantau situasi.

Baca juga: Kenapa Gas Rusia Disetop ke Eropa dan Apa Dampaknya

Harga gas spot di Eropa naik, menunjukkan kegelisahan atas kemungkinan efek lebih lanjut dari perang terhadap pasokan gas Rusia, yang menggerakkan industri dan menghasilkan listrik di benua itu.

Harga energi yang tinggi telah berkontribusi terhadap rekor inflasi sebesar 8,1 persen di 19 negara yang menggunakan euro.

Permintaan gas Eropa memang telah turun setelah penurunan penggunaan pemanasan di akhir musim dingin.

Akan tetapi, utilitas Eropa masih berlomba untuk mengisi ulang penyimpanan, menjelang musim dingin berikutnya dengan harga tinggi dan pasokan yang tidak pasti.

Gazprom pun tidak memberikan garis waktu, sampai kapan penurunan aliran gas direncanakan terjadi.

Bersama dengan banyak perusahaan Barat, konglomerat Jerman Siemens mengumumkan keluar dari pasar Rusia setelah serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Baca juga: Gas dan Minyak Rusia: Berapa Besar Ketergantungan Dunia Padanya?

Moskwa telah kehilangan beberapa klien gas Eropa setelah menuntut agar semua negara "tidak ramah" membayar gas alam Rusia dalam rubel, sebagai tanggapan atas rentetan sanksi Barat atas Ukraina.

Pengiriman gas dari Rusia ke Polandia, Bulgaria, Finlandia, dan Belanda telah ditangguhkan karena menolak membayar dalam rubel.

Pipa Nord Stream ditugaskan pada 2012 dan mengirimkan gas dari barat laut Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik.

Peluncuran pipa lain, Nord Stream 2, yang direncanakan untuk menggandakan pengiriman gas Rusia ke Jerman dihentikan sebagai tanggapan atas aksi militer Moskwa di Ukraina.

Negara-negara Uni Eropa telah berjuang untuk mengurangi ketergantungan mereka pada energi Rusia, tetapi terbagi tentang penerapan embargo gas alam karena beberapa negara anggota sangat bergantung pada pasokan energi Moskwa.

Baca juga: Daftar Negara yang Membeli Minyak Rusia, Konsumen Terbesar Ada di Asia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP, AP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
[POPULER GLOBAL] AS Peringatkan Rusia soal Teror | Korban Jiwa di Gaza Terlalu Banyak

[POPULER GLOBAL] AS Peringatkan Rusia soal Teror | Korban Jiwa di Gaza Terlalu Banyak

Global
Rusia Ragu ISIS Serang Konser Moskwa: Pasti Ulah Ukraina Dibantu Barat

Rusia Ragu ISIS Serang Konser Moskwa: Pasti Ulah Ukraina Dibantu Barat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com